Bawa-bawa Nenek Moyang, Yahudi Israel Sulap Kompleks Al-Aqsa Jadi Tempat Ibadahnya
Pada Senin (19/7/2021) pagi tampak banyak pengunjung Yahudi pergi menuju Kompleks Masjid Al-Aqsa atau yang disebut Temple Mount. Juru Bicara Asosiasi Aktivis Temple Mount Asaf Fried mengatakan beberapa dari mereka ada pasangan yang sudah bertunangan dan keluarga dengan anaknya menjelang ritual potongan rambut pertamanya.
Kepala Kuil Rabi Eliyahu Weber mengungkapkan pengunjung akan mengadakan kebaktian doa di sana setiap hari. Seperti biasa, mereka akan berdoa Shacharit, salah satu tiga doa harian ajaran Yahudi.
Baca Juga: Senggol Penyerbuan Al-Aqsa, Partai Islam Israel: Masjid Itu Hanya Milik Umat Islam
“Doa Yahudi di Temple Mount sangat penting. Bahkan, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tempat asli untuk berdoa adalah Temple Mount. Nenek moyang kita berdoa di sana. Raja Sulaiman dan Raja Yosafat membicarakannya,” kata Weber dilansir Jerusalem Post, Rabu (21/7/2021).
Weber menjelaskan, Rabi Maimonides atau Filsuf Yahudi mengatakan aspek utama dari doa adalah berdoa di hadapan-Nya, di Bait Suci-Nya yaitu Temple Mount.
Sekitar 1.600 pengunjung menuju situs pada Ahad, termasuk beberapa yang berpartisipasi dalam kebaktian doa dan lainnya yang menyanyikan Hatikva.
Tindakan tersebut menyebabkan protes dari Kementerian Luar Negeri Mesir dan Yordania, Otoritas Palestina, dan Partai Ra'am (Daftar Arab Bersatu).
Sebelumnya, pada tahun 2019, telah berlangsung ibadah di Temple Mount secara diam-diam oleh Weber setiap pagi dan sore hari. Berdasarkan kesepakatan yang diberlakukan, kunjungan non-Muslim diperbolehkan, tapi hanya Muslim yang bisa untuk beribadah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto