Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Bank Bisnis Minta Konglomerat Sundjono Suriadi hingga Kredivo Setor Dana Triliunan Rupiah

Wah, Bank Bisnis Minta Konglomerat Sundjono Suriadi hingga Kredivo Setor Dana Triliunan Rupiah Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) berencana untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) atau rights issue. Dalam aksi ini perseroan bakal melepas lagi sebanyak-banyaknya 434.78 juta saham atau 14,37% dari modal disetor Perseroan.

Saat ini, harga saham BBSI sendiri berada di posisi Rp3.950 per saham. Jika mengacu pada angka tersebut diperkirakan perseroan mengincar dana sekitar Rp1,71 triliun dari rights issue.

Saham-saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut merupakan saham atas nama dengan nilai nominal yang sama dengan nilai nominal saham-saham Perseroan yang telah dikeluarkan, yaitu Rp 100 per saham.

“Guna memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai pemenuhan Modal Inti Minimum (“POJK 12/2020”), Perseroan merencanakan pelaksanaan PMHMETD pada akhir semester II tahun 2021,” kata Manajemen dalam prospektus yang diterbitkan, Jakarta Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Demi Dapat Dana Segar dari Pasar Modal, Perusahaan Ritel Lippo Grup Jual Lagi Ratusan Juta Saham

Perseroan melaksanakan PMHMETD untuk memenuhi ketentuan POJK 12/2020 pada BAB IV tentang Modal Inti dan CEMA minimum, dimana Perseroan bermaksud untuk melaksanakan pemenuhan Modal Inti tahun 2021 sebesar Rp2 triliun.

“PMHMETD juga dapat memperkuat struktur permodalan Perseroan dan sebagai tambahan modal kerja Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan sebagai Bank Umum Swasta Non Devisa, terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap,” tambah Manajemen.

Setelah pelaksanaan PMHMETD, maka para pemegang saham Perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi sebesar maksimum 12,56%.

Baca Juga: Perusahaan Grup Astra Cari Modal Tambahan Buat Bayar Utang Rp900 Miliar Lebih!

Sebagai informasi, dari daftar pemegang saham yang diterbitkan pada 5 Juli 2021 tertera bahwa konglomerat Sundjono Suriadi menggenggam sebesar 756,66 juta atau 25% saham BBSI. Kemudian ada juga PT Finaccel Teknologi Indonesia atau yang lebih dikenal denegan Kredivo menguasai 726,36 juta atau 24% saham di Bank Bisnis.

Kemudian, dua pemegang saham besar lainnnya yakni PT Sun Land Investama dan PT Sun Antarnusa Investment yang juga perusahaan milik Sundjono Suriadi yang masing-masing memeluk 598,06 juta atau 19,76% saham dan 452,15 juta atau 14,93% saham di Bank Bisnis.

Adapun, PT Finaccel Teknologi Indonesia atau Kredivo memang belum lama menjadi pemegang saham BBSI. Kredivo secara resmi masuk ke BBSI pada 1 Juli 2021 dengan membeli saham milik PT Sun Land Investama dan Sundjono Suriadi. Kredivo tak segan menggelontorkan dana sekitar Rp551,31 miliar untuk membeli sebanyak 726.367.057 lembar di harga Rp759 per saham pada 21 Mei 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: