Kalimat yang Keluar dari Mulut Jenderal Top Amerika Perlu Didengar, Bahaya Afghanistan...
Jenderal besar Amerika Serikat (AS) mengatakan Taliban telah mendapatkan "momentum strategis" di Afghanistan dan kini telah menguasai sekitar setengah distrik di wilayah itu. Langkah kelompok itu dikaitkan dengan memotong pusat populasi dari pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.
“Ini akan menjadi ujian sekarang, kemauan dan kepemimpinan rakyat Afghanistan, pasukan keamanan Afghanistan dan pemerintah Afghanistan,” kata Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley kepada wartawan di Pentagon, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga: Separuh Afghanistan Sudah Jatuh ke Tangan Taliban, Jenderal Amerika Buka-bukaan
Taliban telah menguasai sekitar setengah dari 419 distrik di Afghanistan dan "menekan pinggiran" dari 17 dari 34 ibu kota provinsi tetapi belum menguasai satu pun dari mereka, kata jenderal tinggi AS.
“Apa yang mereka coba lakukan adalah mengisolasi pusat populasi utama. Mereka mencoba melakukan hal yang sama pada Kabul," kata Milley, dilansir Al Jazeera, Kamis (22/7/2021).
Sebagai tanggapan, pasukan pemerintah Afghanistan "mengkonsolidasikan" posisi mereka untuk melindungi pusat-pusat populasi. Pertempuran diperkirakan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang setelah liburan Idul Adha.
Delegasi pemerintah Afghanistan dan perwakilan Taliban bertemu di Doha selama akhir pekan tetapi gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan. Keuntungan medan perang oleh kelompok bersenjata telah menguatkan Taliban yang memajukan “narasi” yang mereka menangkan, kata Milley.
"Mereka mendominasi gelombang udara pada hal semacam itu," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengumumkan AS dan NATO akan menarik pasukan paling lambat 11 September, peringatan 20 tahun serangan al-Qaeda di AS yang memicu invasi dan pendudukan Amerika di Afghanistan. Penarikan AS telah terjadi lebih cepat dan sekarang diharapkan akan selesai pada akhir Agustus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto