Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemarin Teriak Sampah Demokrasi, Si Tukang Kepret 'Rizal Ramli' Dikepret Ferdinand, Rabun...

Kemarin Teriak Sampah Demokrasi, Si Tukang Kepret 'Rizal Ramli' Dikepret Ferdinand, Rabun... Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Ferdinand Hutahaean, ikut mengomentari pernyataan Ekonom senior Rizal Ramli yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan para pendengung berbayar atau buzzer.

Karena hal itu, ia pun mengaku tidak habis pikir dengan narasi Rizal Ramli yang selalu membahas buzzer. Baca Juga: Kemarin Ngerongrong Presiden Mundur, Eh Sekarang Rizal Ramli Minta-Minta ke Jokowi Agar...

“Entah apa yang ada dalam pikiran Rizal Ramli ini. Bozzar bazer buzer saja yang diomongin,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Jumat (23/7/2021). Baca Juga: Dengerin! Yang Minta Jokowi Mundur Langsung Dikatain: Rizal Ramli Gede Bacot Doang, Produk Gagal

Lanjutnya, ia menilai bahwa Presiden Jokowi tidak mungkin menghentikan pendukungnya yang bekerja membela pemerintah secara sukarela.

“Kacamatamu terlalu rabun untuk melihat kenyataan secara sempurna. Ini demokrasi bung, buka kau yang boleh bicara!” cetusnya.

Baca Juga: Rizal Ramli Blak-blakan: Pemerintah Jokowi Gagal...

Baca Juga: Rizal Ramli Pernah Minta Jokowi Lakukan Ini ke Rachmawati Soekarnoputri

Diketahui sebelumnya, Rizal Ramli kembali mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan permainan para pendengung atau buzzer.

Bahkan, RR yang juga diklaim tukang kepret meminta Presiden Jokowi untuk segera mundur dari jabatannya, lantaran dinilai tidak mampu dalam mengelola Indonesia.

Menurutnya, bila Jokowi tidak melakukan apa yang diminta, maka semua seruan soal persatuan hanyalah pencitraan.

“Kalau Jokowi tulus ingin persatuan dan gotong royong, hentikan dulu permainan BuzzeRp sampah demokrasi itu,” cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (22/7/2021). 

“Kalau tidak, seruan-seruan Jokowi itu palsu dan main pencitraan saja!” tambah dia.

Lanjutnya, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah kenyang dengan cap yang selalu diberikan buzzeRp kepada dirinya, seperti nyinyir, pecatan, sakit hati, tua bangke, belajar dulu ngomong R, belum bisa move on, dan tidak ada prestasi.

“Jutaan kalee. Mereka berbayar, tapi tidak bisa membaca dan membantah data, fakta, analisa, prediksi dan saran RR,” ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: