Tokoh Lintas-Agama Desak Penggunaan Ivermectin, Aktivis Nilai ICW Makin Tersudut
Menurut Afifuddin, dalam bahasa agama, sikap terlalu peka dengan peluang untuk mempermasalahkan orang lain itu disebut dengki atau hasad. Meskipun hasad cenderung terkesan normal, perilaku tersebut sangat rawan tergelincir menjadi dosa untuk diri pribadi, dan bencana untuk masyarakat.
“Bahkan ulama besar Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan bahwa dengki itu dosa yang pertama kali dilakukan di langit dan di bumi. Di langit adalah dengkinya iblis kepada Nabi Adam'alaihi salam dan di bumi adalah dengkinya Qabil kepada Habil," kata Afifuddin.
Yang paling berbahaya dari dengki, adalah manakala sifat itu dibiarkan tumbuh oleh pelakunya. Biasanya, kata Afifuddin, orang-orang yang cenderung menumbuhkembangkan sifat buruk tersebut adalah kalangan yang selalu merasa paling benar dari siapa pun.
“Akhirnya, lama-lama hal itu menjadi sikap tidak suka dengan apa pun kebaikan yang dimiliki atau diterima orang lain. Tidak suka terhadap kebaikan, rejeki, prestasi atau pun keberhasilan seseorang,” kata dia.
Itulah yang menurut Afifuddin dilihatnya dari fenomena tudingan ICW kepada Moeldoko, yang notabene tengah berjuang membasmi Covid-19 dan mengusir pandemi dari masyarakat Indonesia. “Kami nggak mau pakai sindiran, kami katakana saja, mereka ini orang yang selalu membuka mata dan telinga lebar-lebar, bukan untuk saling membantu sesama yang kesusahan, tapi mencari peluang untuk memperkarakan orang,” kata dia.
Lebih jauh, bahkan Afifuddin mempertanyakan hati nurani para petinggi ICW dengan keluarnya tuduhan keji tersebut. “Di mana hati nurani mereka, kalau terhadap orang-orang yang berjuang mencari solusi penanggulangan Covid 19 yang membunuh banyak warga itu, yang dikedepankan justru syak wasangka serta curiga yang datang dari hati yang kelam penuh jelaga?” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil