Anak Buah Biden Mulai Bicara HAM di Muka India, Ada yang Ingin Disindir?
Undang-undang kewarganegaraan berbasis agama baru-baru ini juga secara luas dipandang diskriminatif terhadap umat Islam.
Pemerintah India membantah menindak perbedaan pendapat dan mengatakan orang-orang dari semua agama memiliki hak yang sama.
Bagaimana dengan Afganistan?
Para pejabat India menyatakan kekhawatiran tentang penarikan militer AS dari Afganistan.
New Delhi khawatir bahwa Taliban dapat memperoleh keuntungan besar setelah semua pasukan AS meninggalkan negara itu.
Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Afganistan akan menjadi "negara pariah" jika kelompok militan itu merebut kekuasaan sekali lagi.
"Hanya ada satu jalan, dan itu ada di meja perundingan, untuk menyelesaikan konflik secara damai," kata Blinken.
"Taliban mengatakan bahwa kelompok itu mencari pengakuan internasional, menginginkan dukungan internasional untuk Afghanistan. Agaknya Taliban ingin para pemimpinnya dapat bepergian dengan bebas di dunia, sanksi dicabut, dll," katanya.
"Pengambilalihan negara dengan paksa dan menyalahgunakan hak-hak rakyatnya bukanlah jalan untuk mencapai tujuan tersebut."
Jaishankar menyerukan "Afganistan yang independen, berdaulat, demokratis, dan stabil yang berdamai dengan pihak-pihak di negaranya sendiri dan dengan tetangganya." Dia memperingatkan bahwa "kemerdekaan dan kedaulatan Afganistan hanya akan dipastikan jika bebas dari pengaruh buruk."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto