Jusuf Hamka ke Anak-anaknya: Jika Ayah Tak Bisa Bikin 1.000 Masjid, Kamu Harus Teruskan
Kredit Foto: Instagram/Jusuf Hamka
"Saya bernostalgia mengenang ibu saya, nasi kuning bisa menghidupkan saya, sekarang dengan nasi kuning saya berbagi," pungkas Jusuf.
Jusuf berujar dalam setahun sedekah nasi kuning hampir Rp2 miliar ia mampu. Tetapi kuasa Allah, uang yang ia keluarkan untuk sedekah nasi kuning justru surplus.
"Dalam sedekah nasi kuning ini saya belajar bahwa sedekah dan barokah itu tidak boleh dimonopoli," ujar Jusuf.
Meski konglomerat ternama, tetapi Jusuf kerap melayani pembelian nasi kuning ini. Jusuf belajar jika ia memberikan sembako melalui pemerintah. Paket sembako yang diterima rakyat membutuhkan hanya 1-2 saja. Karena itu, ia ingin terjun langsung.
Jika nasi kuning itu dibagikan secara gratis, manusia yang pada dasarnya sedekah akan mengambil meski tak butuh atau tak lapar. Manusia yang serakah akan terus makan meski perut sudah kenyang.
"Ini semua kecerdasan Ilahi," ujar Jusuf.
Selain bersedekah nasi kuning, Jusuf Hamka juga bermimpi untuk membuat 1.000 masjid bergaya oriental. Hingga saat ini, baru ada sekitar 5 masjid yang berdiri.
"Saya merasa saya punya kewajiban. Sampai saya panggil anak-anak saya, 'kalau ayah tidak bisa bikin 1.000 kamu harus teruskan. Kalau kamu tidak bisa teruskan, anak kamu yang harus teruskan juga'," tutur Jusuf.
Jusuf pun berujar setelah menjalankan program sedekah nasi kuning Rp3 ribu dan mendirikan masjid, rezeki yang ia rasakan bagaikan tsunami.
"Musibah-musibah yang datang diselesaikan oleh Allah, aib-aib saya ditutup oleh Allah semua," pungkas Jusuf. "Jika ada ujian atau musibah, Tuhan bukan kejam kepada kita, tetapi Tuhan sedang menempa kita," ujar Jusuf.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: