Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Corona Digunakan Sebagai Tunggangan Junta Myanmar, Apa Tujuannya?

Pandemi Corona Digunakan Sebagai Tunggangan Junta Myanmar, Apa Tujuannya? Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. | Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Yangon -

Kelompok aktivis hak asasi manusia (HAM) di Myanmar menuding militer menggunakan pandemi untuk mengonsolidasikan kekuasaan dan menghancurkan oposisi. Pada Februari lalu, militer mengkudeta pemerintahan sipil Myanmar.

Anggota pendiri Special Advisory Council for Myanmar, Yanghee Lee, mengatakan militer Myanmar telah berhenti membagikan alat pelindung diri dan masker.

Baca Juga: LSM Myanmar Laporkan Lebih dari 900 Orang Tewas Selama Kudeta Junta Militer

“Mereka (militer) tidak akan membiarkan warga sipil yang mereka curigai mendukung gerakan demokrasi dirawat di rumah sakit,” kata Lee yang sempat menjabat sebagai mantan pelapor khusus PBB untuk Myanmar, Jumat (30/7/2021).

Selain itu, pemerintahan militer Myanmar atau dikenal juga sebagai State Administrative Council (SAC) telah melarang penjualan oksigen kepada orang-orang yang menentang mereka.

“Jadi SAC menggunakan sesuatu yang dapat menyelamatkan orang-orang untuk melawan orang-orang,” ujar Lee.

Wakil Menteri Informasi Myanmar Zaw Min Tun tidak menanggapi pertanyaan tentang tuduhan tersebut. Dalam surat kabar Global New Light of Myanmar yang diterbitkan pekan ini, beberapa artikel membahas upaya pemerintah dalam menangani pandemi. Hal itu termasuk melanjutkan vaksinasi dan meningkatkan pasokan oksigen.

Dalam salah satu artikel, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan upaya sedang dilakukan untuk mencari dukungan PBB dan ASEAN.

“Upaya harus dilakukan untuk memastikan kesehatan yang lebih baik bagi negara dan masyarakat,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: