Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief mendadak mengungkapkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul ingin mengkudeta Kepala KSP Moeldoko. Andi Arief dalam cuitan di akun Twitter miliknya menyebut Ruhut Sitompul ingin jabatan Kepala KSP.
"Ruhut ini dua minggu lalu bertemu dengan salah satu anggota DPR RI Demokrat, dia meminta bertemu Ketum AHY," jelas Andi Arief, Jumat (30/7).
Andi Arief blak-blakan menyebut Ruhut Sitompul meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk menitipkan kepada Presiden Jokowi soal pengganti Moeldoko.
Baca Juga: Tunggu ICW, Otto Hasibuan: Jika Bisa Buktikan Keterlibatan Moeldoko Batal Polisikan
"Dia minta Ketum (AHY, red) menitipkan ke Pak jokowi untuk pengganti Pak Moeldoko yang akan diganti tidak lama lagi. Udah gila kan, Ruhut mau mengkudeta Pak Moeldoko dengan cara ini," ungkap Andi Arief. "Ruhut mau jabatan KSP," sambungnya.
Ternyata, cuitan Andi Arief ini muncul karena membalas twit Ruhut Sitompul yang menyinggung Partai Demokrat. Di mana, ada foto Rachland Nashidik, Andi Arief, dan Annisa Pohan yang disertakan dalam cuitan Ruhut Sitompul.
Mantan Politikus Partai Demokrat ini tidak terima atas tuduhan Andi Arief. Ruhut Sitompul dengan suara lantang menyebut Partai Demokrat sudah karam dan dia tidak mungkin meminta bantuan partai yang dikomandoi AHY itu.
"Partai Demokrat itu partai apa sekarang, partai yang lagi nyungsep, mau karam. Aku kader PDI Perjuangan partai the ruling party, partai pemerintah. Apa mungkin aku minta tolong sama partai yang mau karam? Betul nggak, Bos?" jelas Ruhut Sitompul dalam keterangannya.
Tak hanya itu, Ruhut Sitompul lalu menyinggung kasus yang pernah menjerat Andi Arief.
"Apalagi Andi Arief, mantan narkoba tukang nyabu. Tertawa aku termehek-mehek!" pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: