Jenderal Kudeta Myanmar Berharap Temui Anak Buah Biden, Galang Kekuatan?
Organisasi advokasi aktivis Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mengatakan sejak awal kudeta angkatan bersenjata Myanmar telah membunuh 939 orang untuk membungkam pembangkang. Militer juga telah menangkap setidaknya 6.990 orang.
Militer mengatakan, jumlah pengunjuk rasa yang tewas lebih sedikit dibanding yang dilaporkan AAPP. Pihak Junta Militer mengatakan respon mereka terhadap demonstrasi sudah sesuai dengan norma-norma internasional dalam menghadapi ancaman pada keamanan nasional.
Pertemuan virtual
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan pertemuan harian dengan para pejabat Asia Tenggara secara virtual, mulai minggu depan. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada Sabtu (31/7/2021) mengatakan, pertemuan harian itu merupakan prioritas AS dalam menangani krisis di Myanmar.
Para diplomat tinggi AS akan menghadiri pertemuan virtual selama lima hari berturut-turut, termasuk pertemuan tahunan 10 menteri luar negeri Asean. Selain itu, AS juga akan mengadakan pertemuan terpisah dari negara-negara subkawasan Lower Mekong seperti Kamboja, Laos, Vietnam dan Thailand.
"Saya pikir ini adalah demonstrasi yang jelas dari komitmen kami terhadap kawasan itu,” kata pejabat Departemen Luar Negeri AS yang berbicara dengan syarat anonim.
Pada pertemuan minggu depan, Blinken juga akan bertemu dengan perwakilan pemerintah militer Myanmar. Pejabat tersebut mengatakan, pertemuan ini adalah kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah militer.
"Kami tidak siap untuk meninggalkan Asean karena perilaku buruk sekelompok jenderal di Burma," kata pejabat itu. Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat tinggi AS sangat jarang menghadiri pertemuan Asean.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto