Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, mengomentari rencana pengecatan pesawat Kepresidenan RI. Andi Arief menilai pengecatan pesawat itu ibarat lagu Peterpan berjudul 'Menghapus Jejakmu'.
Andi menilai pengecatan Ini bermakna menghapus jejak Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pesawat Kepresidenan. Pesawat tersebut semula berwarna biru yang identik dengan partai Demokrat. Pesawat itu rencananya dijadikan berwarna merah putih.
Baca Juga: Partai Demokrat Paling Getol Kritik Cat Pesawat Kepresidenan: Bukan Soal Warna, Tapi...
"Menghapus jejakmu kata Ariel (Peterpan)," kata Andi di akun Twitter resminya yang dikutip Republika.co.id pada Rabu (4/8).
Andi mengingatkan di masa pemerintahan SBY terjadi pembelian pesawat kepresidenan. Namun pemerintahan Presiden Joko Widodo kini memilih mengubah warna cat pesawat kepresidenan.
"Tahun 2014, setelah 69 tahun menyewa, akhirnya Indonesia memiliki pesawat kepresidenan. Tahun 2021, setelah 7 tahun memiliki pesawat kepresiden, akhirnya Presiden mengecat pesawat itu dengan warna lain. Sangat sederhana," ujar Andi.
Selain itu, Andi merasa heran dengan pemilihan warna yang akan melekat pada pesawat kepresidenan. Ia mengklaim warna biru pada pesawat kepresidenan sebagai bentuk kamuflase di atas langit. Patut dicatat, saat ini sudah dikenal teknologi radar guna mendeteksi pesawat.
"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," jelasnya.
Terlepas dari warna cat, Andi menekankan bahwa keselamatan Presiden di dalam pesawat kepresidenan harus menjadi fokus utama. "Keselamatan Presiden jadi pertimbangan utama. Terutama Presiden setelah SBY, karena SBY hanya menggunakannya beberapa bulan saja," katanya.
Sebelumnya, pihak istana angkat bicara terkait pengecatan pesawat presiden tersebut. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pesawat BBJ 2 sudah beroperasi selama tujuh tahun di Indonesia. Ia mengklaik pesawat memang sudah harus masuk perawatan besar atau overhaul, dengan kategori C Check. Di dalam dunia penerbangan, perawatan C Check lebih berat daripada A Check atau B Check.
"Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan. Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan, merah dan putih. Warna bendera nasional," kata Heru, Selasa (3/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq