Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran KUR Capai Rp148,08 Triliun, Ini Kata Airlangga Hartarto

Penyaluran KUR Capai Rp148,08 Triliun, Ini Kata Airlangga Hartarto Perajin menyelesaikan pembuatan sepatu rajut untuk balita di Desa Tunglur, Kediri, Jawa Timur, Selasa (11/8/2020). Sepatu rajut seharga Rp30 ribu hingga Rp65 ribu per pasang tergantung jenis dan ukuran tersebut dipasarkan secara daring. | Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp148,08 triliun sejak Januari 2021 hingga 2 Agustus 2021.

"Dari sektor UMKM, kita melihat bahwa KUR sudah menunjukkan perbaikan dan sudah pulih," ucap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan bahan paparan Airlangga, realisasi KUR tersebut merupakan 58,53 persen dari target tahun 2021 awal yakni Rp253 triliun atau 51,96 persen dari perubahan target tahun 2021 yang sebesar Rp285 triliun.

Secara rinci penyaluran KUR sejak awal tahun ini terus meningkat yakni dari sebesar Rp17,09 triliun pada Januari 2021, kemudian Rp39,16 triliun pada Februari 2021, Rp64,64 triliun di Maret 2021, Rp104,64 triliun pada April 2021, Rp 104,64 triliun pada Mei 2021, Rp131,25 triliun di Juni 2021, dan Rp148,08 triliun pada Juli 2021.

Penyaluran KUR tahun 2021 telah diberikan kepada 3,99 juta debitur, sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 mencapai Rp272,81 triliun dengan rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) di level 1,02 persen.

Adapun target penyaluran KUR dari tahun 2015 sampai dengan 2021 terus meningkat dari sebesar Rp30 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp253 triliun di tahun 2021.

Tingginya penyaluran KUR tersebut, menurut Menko Airlangga, menjadi salah satu indikator utama pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang sebesar 7,07 persen.

Selain itu terdapat indikator utama lainnya yang juga mendorong pemulihan ekonomi, seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: