Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Covid-19, Dokter Reisa Ingatkan Gerakan Semua Wajib Pakai Masker

Lawan Covid-19, Dokter Reisa Ingatkan Gerakan Semua Wajib Pakai Masker Kredit Foto: Instagram/Reisa Broto Asmoro

Eksperimen ini menyoroti pentingnya memaksimalkan fungsi masker menutupi bagian hidung dan mulut. Hasilnya menunjukkan bahwa mengenakan masker yang pas di wajah dapat membantu membatasi penyebaran virus penyebab COVID-19.

Meski masker medis secara substansial mengurangi tetesan droplet, namun pemakaian yang lebih erat dan pas di wajah, tanpa ada ruang yang terbuka, akan membuat partikel aerosol yang mungkin ada pada saat berada di ruang tertutup dengan orang lain dapat tertahan masker kain. 

Penelitian CDC tersebut menunjukkan bahwa masker medis memang ditemukan lebih longgar daripada masker respirator seperti N95, namun efektivitas masker kain dan prosedur medis dapat ditingkatkan dengan memastikan bahwa masker tersebut dipasang dengan baik, sesuai kontur atau bentuk wajah pemakai untuk mencegah kebocoran udara di sekitar tepi masker. 

Penelitian CDC menemukan bahwa mengenakan masker kain di atas masker medis atau penunggunaan masker ganda dapat meningkatkan kesesuaian masker medis di wajah dan mengurangi paparan penerima terhadap aerosol dan partikel droplet dengan ukuran kecil yang dianggap faktor utama penularan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. 

“Penelitian tersebut menyatakan bahwa paparan penerima berkurang secara maksimal, lebih dari 95% ketika sumber dan penerima dilengkapi dengan masker ganda,” Dokter Reisa mengutip hasil penelitian CDC tersebut. 

Temuan lainnya, tambah Dokter Reisa, ialah bahwa mengikat tali masker medis dengan bentuk simpul dan meratakan masker medis mengikuti bentuk wajah. Baca Juga: Kang Emil Ajak Ikatan Alumni Sekolah jadi Panitia Vaksinasi COVID-19

CDC juga menyatakan bahwa sampai dengan kekebalan populasi yang karena program vaksinasi tercapai, Universal Masking adalah cara yang sangat efektif untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2.

Apabila dikombinasikan dengan tindakan perlindungan lainnya, seperti menjaga jarak aman sekitar dua meter dari orang lain di tempat umum, menghindari keramaian atau kerumunan terutama di ruang tertutup yang ventilasinya tidak baik,  mengurangi bepergian keluar rumah atau menurunkan mobilitas, dan rajin mencuci tangan sesering mungkin sehingga terjaga selalu kebersihannya, maka, upaya inovatif memakai masker ganda akan mendatangkan banyak manfaat menurunkan jumlah kasus harian. 

Hanya saja, perbedaannya adalah kalau kekebalan kelompok dapat dicapai dengan cakupan vaksinasi lebih dari 70% populasi, Universal Masking harus dilakukan semua orang dalam populasi tersebut. Tanpa kecuali. 

“Universal Masking itu artinya Semua Wajib Pakai Masker,” Dokter Reisa menegaskan. 

Jadi, apabila merujuk temuan Satgas Penganangan Covid-19 yang menyatakan kepatuhan memakai masker nasional baru di tingkat 91%, dokter Reisa mengatakan bahwa,  peluang virus menjangkiti orang lain masih terus terbuka.

“Apalagi kita dengar dari Profesor Wiku Adisasmito bahwa masih ada  sekitar 27,03% dari desa atau kelurahan di Indonesia, memiliki kepatuhan rendah dalam menggunakan masker. Kabar ini tidak baik, terutama kepada mereka yang sudah mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan sudah mulai mempraktikkan penggunaan masker ganda dengan baik dan benar,” ujarnya.

Nah, untuk mereka yang masih belum disiplin memakai masker,Dokter Reisa mengajak kita menghormati hak orang lain untuk tetap sehat. Dan menjadi warga yang bertanggung jawab, bersama-sama sukseskan Gerakan Semua Wajib Pakai Masker atau Universal Masking.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: