Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muncul Poster LBP For RI-1, Pengamat: Nama Luhut Belum Diperhitungkan

Muncul Poster LBP For RI-1, Pengamat: Nama Luhut Belum Diperhitungkan Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemarin, jagat media sosial alias medsos dihebohkan sebuah poster deklarasi dukungan relawan terhadap pencapresan Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan. Pihak Luhut memastikan, poster itu bukan bikininannya. Juga tak pernah menyebarkannya. Lalu, siapa dalangnya?

Background poster tersebut berwarna merah putih. Di poster itu juga dipasang foto Luhut mengenakan batik berwarna cokelat. Di pojok kanan atasnya ada gambar garuda dan mobil kepresidenan berplat Nomor ‘INDONESIA 1’. Di atas foto Luhut tertulis dengan hurup besar: LBP For RI-1 dengan warna hitam dan putih.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul Deklarasi Luhut For RI 1: Pemimpin Tegas dan Mengerti Tentang Negara

Di kanan foto, tertulis waktu dan tempat deklarasi: 17 Agustus 2021. Tulisannya berwarna merah. Di bagian bawahnya tertulis: "Indonesia Harus Mempunyai Pemimpin Yang Tegas, Cepat dan Mengerti Tentang Semua Negara. Itu Semua Ada di Sosok Bapak Luhut Binsar Pandjaitan".

Di bagian paling bawah poster, tertulis organisasi pendukung Luhut. Namanya: Pemuda Perubahan. Dalam poster itu juga tertera nomor handphone penanggung jawab acara.

Warganet ramai membahas poster tersebut. Akun @imanlagi curiga, itu bukan kerjaan Luhut. "Kalau ini gue yakin kerjaan orang yang nggak suka LBP sih," cuitnya. "Mau nyapres boleh, tidak nyapres juga nggak masalah, itu urusanmu," timpal @HHSYIHAB1.

@AmpasMan22 menduga, Luhut tak tertarik nyapres. "Pak Luhut pengennya jadi Perdana Menteri, hahaha," ucap @AmpasMan22, tertawa. Sementara, @soeyoto1 mengatakan bahwa poster ini memperlihatkan Istana terpecah soal Capres 2024. "Masih kurang 3 tahun, ada 3 kekuatan di lingkaran Presiden yang cakar-cakaran," sambarnya.

Di dunia nyata, parpol koalisi dan oposisi turut menyoroti poster ini. Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan bahwa pihaknya tidak tidak berkeberatan, malah akan menambah semarak demokrasi. "Ini akan makin baik jika banyak calon yang muncul berkompetisi di Pilpres," ujar Viva.

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, juga tidak masalah dengan gerakan sekelompok orang yang ingin memajukan Luhut nyapres. Namun, dia mengingatkan, yang menentukan nasib seseorang di 2024 adalah partai politik. "Kalau ada yang menyuarakan pencalonan Pak LBP, ya itu hal wajar saja. Tapi, pilpres itu tergantung parpol atau koalisi parpol," tekannya.

Sementara itu, PSI meminta gerakan-gerakan selain upaya penanganan pandemi dihentikan saja. "Akan lebih baik menahan diri," jelas Juru Bicara PSI, Kokok Dirgantara.

Bagaimana tanggapan Luhut soal poster tersebut? Hingga tadi malam, Luhut belum memberikan pernyataannya. Namun, Jubir Luhut, Jodi Mahardi menegaskan, poster itu bukan buatan pihaknya. Apalagi, kata dia, Luhut tidak pernah punya niat untuk maju jadi capres 2024.

Jodi menyebut, setelah masa jabatan Luhut habis, bosnya itu akan fokus dengan keluarga dan mengurusi yayasan pendidikannya. Jadi, Luhut tidak akan memasang baliho atau poster terkait Capres. "Rencana setelah selesai bertugas sebagai menteri akan fokus ke keluarga dan yayasan pendidikannya," bebernya, mengulang penjelasannya.

Kalau misalnya Luhut nyapres, seberapa besar peluang Luhut? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah, menilai, Luhut belum punya potongan capres. Dia tidak dipertimbangkan publik.

"Dalam catatan IPO, nama Luhut belum diperhitungkan, baik sebagai tokoh mandiri maupun kader partai," beber Dedi, dilansir dari Rakyat Merdeka.

Menurutnya, ada dua beban yang bakal dihadapi sekelompok orang apabila memajukan Luhut. Salah satunya terkait tren politik 2024 yang mengarah pada tokoh baru. "Selain usia muda, tokoh yang cemerlang di 2024 adalah mereka yang belum masuk kategori politisi senior karena elektabilitas generasi baru ini jauh lebih unggul," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: