Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri! Asimilasi Agresif Xi Jinping di Tibet Pengaruhi Konflik China-India?

Ngeri! Asimilasi Agresif Xi Jinping di Tibet Pengaruhi Konflik China-India? Presiden China Xi Jinping. | Kredit Foto: Getty Images/Xinhua
Warta Ekonomi, New Delhi -

Kebijakan China di Tibet sekarang didominasi oleh dimensi keamanan dan ini tak terhindarkan tercermin dalam kebijakan internalnya terhadap kawasan tersebut.

Baik Forum Ketujuh di Tibet tahun lalu dan kunjungan baru-baru ini oleh Xi Jinping mencerminkan tekad baru untuk melenyapkan sebanyak mungkin budaya dan identitas Tibet, khususnya kepercayaan Buddhis yang khas dan mengakar di antara rakyatnya.

Baca Juga: Pesan Apa yang Coba Disampaikan Xi Jinping dalam Kunjungannya ke Tibet? Pakar Buka-bukaan Faktor...

Pada Rabu (11/8/2021) melansir The Print, Xi telah meluncurkan fase asimilasi yang sangat agresif. Dia telah mengarahkan bahwa “Buddha Tibet harus dibimbing dalam beradaptasi dengan masyarakat sosialis dan harus dikembangkan dalam konteks Tiongkok.”

Hal ini telah ditafsirkan oleh kader-kader China sebagai kebijakan “sinisisasi” Buddhisme Tibet, dengan mengatur silabus untuk pendidikan agama dan mengontrol pengakuan “tulku” atau reinkarnasi dari lama tinggi. Ini jelas merupakan awal dari penamaan Dalai Lama ke-15 ketika petahana saat ini telah meninggal.

Ada aspek yang lebih berbahaya dari kebijakan asimilasi China di Tibet – dorongan terbuka untuk pernikahan antara Han China dan Tibet.

Kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa selama bertahun-tahun, China telah mampu mengkooptasi sejumlah orang Tibet dalam proyek asimilasinya.

Orang-orang Tibet ini telah mengembangkan taruhan pribadi dan profesional dalam menegakkan dan mengkonsolidasikan kekuasaan China atas Tibet. Kooptasi ini memiliki sejarah panjang dan sudah terbukti selama apa yang disebut "pembebasan damai" Tibet pada tahun 1951.

Mereka yang mendapat manfaat dari hubungan mereka dengan kekuasaan China atas Tibet sama sekali tidak antusias dengan rekonsiliasi antara Dalai. Lama dan rezim Tiongkok atau kemungkinan kembalinya pemimpin agama ke Tibet.

Arah kebijakan saat ini di Tibet akan menunjukkan bahwa bahkan prospek rekonsiliasi yang lemah, yang paling sesuai dengan India, tidak ada lagi. Oleh karena itu, arti-penting masalah Tibet dalam hubungan India-China menjadi lebih langsung dan eksplisit. Ini akan semakin memperumit pencarian keseimbangan baru dalam hubungan India-China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: