Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama 10 Tahun, PWI Pusat dan Astra Indonesia Kembali Gelar Safari Jurnalistik

Kerja Sama 10 Tahun, PWI Pusat dan Astra Indonesia Kembali Gelar Safari Jurnalistik Kredit Foto: Humas PWI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama Astra Indonesia kembali menggelar Safari jurnalistik dengan tema "Masa Depan Media Pascadigitalisasi Televisi di era 5G", Kamis (12/8/2021). Acara safari Jurnalistik PWI-Astra ini dibuka oleh Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, dan diikuti 339 wartawan di seluruh Indonesia.

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, membuka acara ini dengan menggambarkan betapa digitalisasi tidak hanya menjadi peluang, tapi juga ancamana bagi dunia pers. Digitalisasi sudah masuk ke semua sisi kehidupan sehingga media pun harus bisa bertransformasi dan mengimbangi kemajuan akibat digitalisasi. Menurut Atal, tak ada pilihan bagi media khususnya televisi selain mengikuti kemajuan tekonologi informasi.

Baca Juga: Perdana, KAI Gelar Anugerah Jurnalistik Sambut HUT ke-76

"Disrupsi teknologi telah memaksa kita untuk benar-benar harus terlibat bersamaan dengan kemajuan teknologi itu, serta kemajuan pemahaman dari audiens. Konsekuensinya, semua yang terlibat dalam manajemen media mesti ikut bergulir pula dengan kemajuan teknologi itu sendiri," sebut Atal.

Dikatakan Atal, perjalanan media, terutama televisi di Indonesia akan mulai memasuki babak baru, dengan akan dimatikannya siaran analog dan diganti dengan digital yang memiliki banyak kelebihan. Ditambah lagi dengan telah berlakunya teknologi 5G di Indonesia yang sudah bisa dinikmati masyarakat awam. "Dua hal ini pastinya akan mengubah peta masa depan media di Indonesia," katanya.

Sementara, Menteri Kominfo Johnny G Plate menyampaikan, peningkatan pengetahuan dan pemahamam tentang IT adalah sebuah keniscayaan bagi sumber daya manusia di industri media. Dia menyebut, saat ini dunia menuju dunia digital. Maka, bangsa Indonesia juga sedang menuju bangsa digital. Artinya, semua sisi kehidupan makin berbasis digital.

"Untuk menuju ke sana, kini sedang kita siapkan infrastruktur. Untuk menyiapkan itu semua, pemerintah membangun infrastruktur digital di seluruh wilayah. Pembangunan itu dilakukan agar koneksi sinyal merata untuk digitalisasi. Biaya untuk digitalisasi semua kegiatan ini tentu sangat besar maka (maklum) jika jalannya agak tersendat karena kita sedang menghadapi pandemi Covid-19. Setelah pandemi ini selesai, kita akan kembali berkonsentrasi ke sana," ujar Johny.

Dia menambahkan, saat ini pemerintah mempersiapkan empat sektor digital untuk roadmap Indonesia pada 2021-2024. Keempat sektor itu adalah sektor infrastruktur digital, sektor pemerintahan digital, sektor ekonomi digital, dan tentu saja masyarakat digital. "Kita berharap keempat sektor tersebut membuat masyarakat Indonesia makin paham dan familiar dengan dunia digital," katanya.

Soal pemanfaatan IT bagi dunia ekonomi, Johnny menegaskan, pemerintah tidak ingin masyarakat tidak jadi melek IT lalu tertinggal dari mereka yang sudah menguasainya. Jika tertinggal, tentu saja mereka jadi tidak bisa apa-apa di antara masyarakat luas yang sudah berbasis digital, termasuk media televisi.

"Jika masyarakat masih menggunakan teknologi analog, lama-lama mereka tidak bisa menonton televisi yang sudah berbasis digital. Namun, pemerintah akan membantu melancarkan penyesuaiannya. Harus diingat, revolusi teknologi ini tidak bisa kita hindari, pilihannya hanya satu, ayo berdigitalisasi," katanya.

Selain Menkominfo selaku Keynote Speaker dan Ketum PWI Pusat yang membuka acara ini, pembicara yang hadir dalam Safari Jurnalistik 2021 ini ialah Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kemenkominfo Dr. Ir Ismail, MT, Dirut JPNN.com, Aury Jaya, Dirut PT Surya Citra Media Sutanto Hartono, dan Moderator Ahmed Kurnia yang juga Direktur Sekolah Jurnalisme Indonesia.

Kerja Sama 10 Tahun PWI-Astra

Di kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Nurjaman Muchtar dalam sambutannya menyampaikan, Astra telah menjadi partner PWI selama 10 tahun. Bersama PWI, Astra ikut mencerdaskan anak bangsa serta memberikan wawasan kepada teman-teman wartawan.

"Atas nama PWI, saya kira kita senang sekali bekerja sama dengan Astra. Karena selama ini, partnership itu lancar-lancar saja dan bahkan lebih lancar. Jadi ini merupakan kebahagiaan tersendiri," sebut Nurjaman sembari menyampaikan pentingnya Safari Jurnalistik ini untuk wartawan agar menjadi lahan menambah pengetahuan langkah membentuk multitasking.

Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi istilah wartawan radio televisi karena nanti sudah konvergen newsroom, sudah satu video, radio semua sudah menyatu dalam sebuah digitalisasi.

"Jadi ini tantangan buat kita semua teman-teman wartawan. Saya kira tidak akan lama lagi kita harus menyiapkan diri. Saya kira topik yang kita bawakan ini sangat-sangat krusial buat perkembangan media ke depan. Kami atas nama PWI dalam hal ini bidang pendidikan merasa perlu untuk membahas topik ini karena ini menyangkut hajat hidup media ke depan. Jadi, disrupsi media yang seharusnya mungkin 10 tahun lagi baru datang ke kita dengan adanya pandemi ini bisa datang lebih cepat," katanya.

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Astra International, Boy Kelana Soebroto, menyambut baik kerja sama dengan Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI Pusat. "PWI merupakan pemangku kepentingan yang strategis bagi PT Astra International. Dukungan kami ini merupakan bukti komitmen PT Astra Internasional untuk ikut meningkatkan wawasan dan profesionalisme wartawan Indonesia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: