VIVA Group dan KEK Singhasari Lakukan Kolaborasi Bisnis Senilai Rp1 Triliun, Mau Buat Apa?
PT Digi Bintang Sinergi yang dulu dikenal dengan nama DBS Entertainment telah menjadi unit bisnis baru dibawah bendera holding VIVA Group, yang fokus pada pengembangan bisnis konten dan bercita- cita menjadikan VIVA group sebagai rumah bagi para content creator dan komunitas.
Sebagai perusahaan yang berbasis konten untuk semua media platform, VIA diharapkan menjadi salah satu perusahaan konten di Indonesia yang bisa menghasilkan konten-konten terbaik dan menarik.
VIA pun menggandeng LOKANIMA untuk bersama-sama mengembangkan industri konten kreatif di Indonesia. VIA-LOKANIMA ingin menjadikan para hyperlocal content creators sebagai pemain utama dalam pengembangan konten kreatif di Indonesia.
Baca Juga: Kolaborasi BukuWarung X Ayoconnect Siap Bantu 6,5 Juta UMKM Tingkatkan Penjualan Produk Digital
Sebuah kolaborasi dua perusahaan yang memiliki kompetensi yang kuat dalam pengembangan Intellectual Property (IP Development) terkait bisnis konten di Indonesia berbasis digital technology.
CEO VIA, Ahmad Zulfikar mengatakan bahwa kolanorasi ini ditujukan terutama dalam pengembangan industri Film, Animation Factory & Digital Technology, membangun wadah bagi para insan kreatif Indonesia untuk bertumbuh dalam ekosistem bisnis yang mendukung proses pengembangan industri animasi dan film karya anak negeri.
“Ini akan menjadikan VIA-LOKANIMA sebagai rumah bagi para hyperlocal content creators serta mendukung penuh kemajuan industri konten lokal,” katanya, dalam konferensi pers secara virtual, di Jakaarta, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, kerjasama ini juga akan mendorong kolaborasi pengembangan bisnis yang lebih besar antara KEK Singhasari dan VIVA Group dalam membangun Film dan Animation Factory.
“Nilai kolaborasi bisnis setara dengan IDR 1 Triliun,” terangnya.
Sementara itu LOKANIMA - PT Lokanima Kreatif Nusantara sebagai anak perusahaan dari BUPP KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Singhasari di Malang memiliki visi dalam mengembangkan IP-IP lokal yang memiliki potensi global. KEK Singhasari melalui PP No.68 Tahun 2019 menjadi satu-satunya KEK yang memiliki tugas dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia.
Sebagai salah satu wujud nyata dari cita-cita tersebut, dalam rangka 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, VIA-LOKANIMA melahirkan sebuah National Pride Campaign, suatu Gerakan Kebanggaan Nasional, “SEMARAK ANIMASI LOKAL”, dimana kampanye ini bertujuan untuk mengangkat produk animasi anak bangsa menjadi “local hero” di negeri kita sendiri dan membuat sebuah katalog konten animasi anak bangsa yang diakui dunia.
Baca Juga: Gencarkan Bisnis Digital, MNC Grup Rekrut Mantan Bos VIVA
Kampanye ini adalah wujud keprihatinan VIA-LOKANIMA terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia, terutama di bidang animasi, dimana sudah puluhan tahun lamanya benchmark industri animasi di Indonesia selalu berkaca pada hasil karya animator luar / studio international.
Direktur Utama PT Lokanima Kreatif Nusantara David Santoso, menuturkan bahaw para pekerja industri kreatif di bidang animasi di Indonesia, yang sebenarnya secara kualitas dan kapabilitas tidak kalah dengan animator luar, harus mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensinya hingga mampu bersaing.
Para animator ini harus diberi kesempatan, ditunjang oleh ekosistem bisnis yang mendukung, sehingga mereka mampu melahirkan karya animasi terbaik yang berkarakter lokal, mendidik, berbudi pekerti, namun juga mampu menembus pasar global/internasional.
“Ini juga sejalan dengan program pemerintah yang ingin mendorong industri kreatif di Indonesia, salah satunya film dan animasi. Sebagai salah sektor yang mampu bertahan di tengah situasi Covid-19 dan penurunan ekonomi saat ini maka sektor film dan animasi diyakini juga akan menjadi salah satu motor yang mampu memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan kedepannya,” kata David.
Addapun, VIA (PT Digi Bintang Sinergi) adalah salah satu unit usaha yang terafiliasi dengan MDIA yang merupakan anak usaha dari VIVA Group yang memfokuskan diri pada industri konten.
Berdiri pada bulan Juli 2020, memiliki 90,000 jam konten library dengan 3500 judul yang terdiri dari lebih dari 12 genre, dengan dukungan sekitar 250 orang SDM berpengalaman di industri kreatif, konten dan production.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: