"Teman dari India mengatakan, mungkin ada subsidi dari pemerintah setempat, sesuatu yang nampaknya barangkali saja terjadi sebagai bagian penanggulangan pandemi. Karena kalau harga tes bisa lebih murah, maka jumlah tes di negara kita bisa lebih banyak. Sehingga, penularan di masyarakat juga bisa dikendalikan," paparnya.
"Mungkin juga, karena ada fasilitas keringanan pajak. Soal itu, saya tidak punya informasi. Atau banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri, dan ketersediaan tenaga kerja yang besar jumlahnya. Semua kemungkinan ini perlu dianalisis lebih lanjut," sambung Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.
Yang jelas, selain tarif PCR, harga obat-obatan di India juga amat murah bila dibandingkan dengan Indonesia."
Pada waktu 5 tahun bertugas di WHO Asia Tenggara yang berkantor di New Delhi India, maka setiap kali pulang ke Jakarta, saya selalu membawa titipan obat-obat dari teman-teman di Indonesia untuk konsumsi sehari-hari mereka," pungkas Prof. Tjandra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami