Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Duduki Ibu Kota, Presiden Afghanistan Lari Tinggalkan Kabul

Taliban Duduki Ibu Kota, Presiden Afghanistan Lari Tinggalkan Kabul Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ismail

Taliban merupakan kelompok yang lahir menyusul perang sipil selepas invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Kelompok yang menerapkan tafsir ekstrem terhadap agama Islam tersebut sempat menguasai Afghanistan hingga dikalahkan pasukan Amerika Serikat pada 2001.

Pasukan AS kala itu menginvasi Afghanistan dan menyerang Taliban dengan dalih kelompok itu melindungi Usamah bin Ladin yang dituduh sebagai otak serangan teror 11 September 2001.

Selama dua dekade keberadaan pasukan AS di Afghanistan, Taliban tak juga berhasil dienyahkan. Pada 2020, AS kemudian melakukan perjanjian damai dengan Taliban dengan syarat penarikan seluruh pasukan NATO dan AS dari Afghanistan.

Saat agenda penarikan pasukan itu dijalankan, Taliban memulai agresi. Tentara Afghanistan yang didanai dan dilatih bertahun-tahun oleh Amerika Serikat, sementara ini, belum bisa membendung pergerakan pasukan Taliban.

Sejauh ini, ribuan pasukan Taliban dan militer Afghanistan telah gugur dalam agresi selama empat bulan belakangan. Sekitar seribu warga sipil juga meninggal dan seperempat juta warga Afghanistan mengungsi.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah mengadakan pembicaraan darurat dengan para pemimpin lokal dan mitra internasional pada Sabtu (14/8/2021).

"Sebagai presiden, fokus saya adalah mencegah ketidakstabilan lebih lanjut, mencegah kekerasan, dan pengungsian rakyat saya," kata Ghani dalam pidato singkat yang disiarkan televisi nasional.

Ghani menambahkan, ia tidak akan menanggapi permintaan Taliban untuk mengundurkan diri. Ghani mengatakan, prioritasnya tetap pada konsolidasi pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan. "Langkah-langkah serius sedang diambil dalam hal ini," kata Ghani.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: