Taliban Duduki Ibu Kota, Presiden Afghanistan Lari Tinggalkan Kabul
Pemimpin Taliban yang kini berada di Qatar mengatakan, para anggota kelompok tersebut telah diperintahkan untuk menahan diri dan tak melakukan aksi kekerasan di Ibu Kota. Mereka diminta membuka jalan aman bagi siapa pun yang hendak keluar dari kota tersebut.
"Tidak ada nyawa, harta benda, dan martabat yang akan dirugikan dan nyawa warga Kabul tidak akan terancam," diterangkan pihak Taliban.
Taliban sebelumnya berhasil merebut Kota Jalalabad yang terletak di sebelah timur Afghanistan pada Minggu (15/8/2021). Artinya, sejak memulai agresi pada 1 Mei 2021 lalu, Taliban telah menguasai setidaknya 24 dari 34 ibu kota provinsi.
“Kota Jalalabad, pusat (Provinsi) Nangarhar, benar-benar ditaklukkan,” kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahed lewat akun Twitter-nya, dikutip laman Anadolu Agency.
Mujahed mengungkapkan, kelompoknya turut berhasil menguasai kantor gubernur, intelijen, polisi, dan fasilitas-fasilitas lain di kota tersebut. “Semua alat, perlengakapan, dan sumber daya di provinsi itu juga jatuh ke tangan mujahidin,” ucapnya.
Dengan jatuhnya Nangarhar, saat ini, Kabul secara efektif dikepung dari tiga arah oleh Taliban. Pada Jumat (13/8/2021) malam Taliban juga berhasil merebut Mazar-e-Sharif. Itu merupakan gerbang utara Afghanistan menuju Asia Tengah.
Jatuhnya Mazar-e-Sharif memiliki efek signifikan dalam hal kepentingan strategisnya di jantung provinsi utara Afghanistan. Di sana terdapat markas regional tentara dan benteng utama politisi kunci, seperti Abdul Rasheed Dostum, Atta Muhammad Noor, dan Muhammad Muhaqiq.
Pejabat setempat mengatakan, Mazar-e-Sharif yang merupakan ibu kota Provinsi Balkh, sekaligus kota terbesar keempat di Afghanistan sebagian besar jatuh kepada Taliban tanpa adanya perlawanan berarti.
Abas Ebrahimzada, seorang anggota parlemen dari Balkh, mengatakan bahwa tentara nasional adalah yang pertama menyerah dan kemudian mendorong pasukan propemerintah serta milisi lainnya untuk menyerah.
Sementara, Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed, pada Minggu (15/8/2021) mengungkapkan, Taliban telah melewati perbatasan Torkham. Saat diwawancara saluran televisi lokal, Geo TV, Ahmed menyebut, Pakistan menghentikan sementara lalu lintas antarperbatasan karena hal itu. Torkham mewakili pos terakhir yang masih berada di bawah kendali Pemerintah Afghanistan.
Sementara, seorang warga Mazar-i-Sharif mengatakan, sangat takut ketika banyak anggota Taliban berjalan di kota itu. "Mereka pergi dari pintu ke pintu dan kami di rumah dan sayangnya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami sangat takut,” ujar warga yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: