Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tenang... Tenang... DPR Bakal Kawal Citilink Masuk Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata

Tenang... Tenang... DPR Bakal Kawal Citilink Masuk Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata Kredit Foto: Unsplash/ rakabtw
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan pihaknya memastikan Citilink Indonesia akan masuk dalam Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata (Indonesia Aviation and Tourism Holding Co) yang saat ini tengah dibentuk oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN.

Sebagai mitra pemeritnah, masukanya maskapai penerbangan LCC (low cost carrier) ini akan menggantikan induknya, Garuda Indonesia, yang saat ini masih dalam proses restrukturisasi atas sejumlah kewajiban kepada para kreditornya. Baca Juga: Asyik!! Penumpang Citilink Gratis Tes PCR dan Antigen, Buruan Cek di Sini..

"Citilink bukan saja lowcost carrier, tetapi saat ini adalah BUMN angkutan udara yang masih untung selama pandemi. Masuknya Citilink dalam holding sangat mendukung program kepariwisataan," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2021).

Sementara itu, selain keuangan Citilink yang sehat, masalah pertimbangan masuknya Citilink ke holding mengingat perusahaan ini merupakan anak usaha Garuda. Sementara Garuda belum masuk di tahap 1 holding karena dalam proses restrukturisasi kewajibannya.

"Sisi lain Garuda sedang bermasalah dengan keuangannya, dan bisa saja menurut saya financial strategy, karena sisi lain Citilink sebagian besar kepemilikan diambil oleh Indonesia Aviation and Tourism Holding Co yang sumber anggaranya dari PMN. Sisi lain Garuda mendapatkan suntikan dana atas pengambilalihan saham tersebut," ujarnya.

Herman mengatakan, langkah ini merupakan cara dan langkah Kementrian BUMN menyelamatkan Garuda. 

"Pada saat ini, Garuda harus melakukan pengetatan, restrukturisasi utang, dan renegosiasi dengan para lessor, agar kedepan mampu memberikan kepercayaan kepada publik, karena garuda sebagai BUMN yang sudah IPO, jadi berat juga kalau mau diambil alih BUMN aviasi dan pariwisata dengan beban keuangan yang begitu berat," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: