Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jarang Disorot, Bendera Taliban yang Bertuliskan Syahadat Digambarkan...

Jarang Disorot, Bendera Taliban yang Bertuliskan Syahadat Digambarkan... Taliban walk as they celebrate ceasefire in Ghanikhel district of Nangarhar province, Afghanistan June 16, 2018. | Kredit Foto: Reuters/Parwiz
Warta Ekonomi, Kabul -

Salah satu yang hal yang jarang mendapat sorotan terkait keberhasilan Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan, adalah bendera yang diusung para militan terlatih tersebut. Di mana-mana, pasukan Taliban selalu membawa bendera berwarna putih tersebut.

Dalam sejarahnya, bendera putih bertuliskan kalimat Syahadat disebut sebagai Al-Liwa. Bendera tersebut digunakan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa awal berdirinya Islam.

Baca Juga: Ketika Taliban Bersumpah Musuhi dan Perangi ISIS, Akhirnya yang Terjadi...

Ketika berhasil menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan hingga membuat Presiden Ashraf Ghani kabur meninggalkan negaranya pada 15 Agustus 2021, pasukan Taliban langsung mengibarkan bendera berwarna putih bertuliskan lailahaillallah muhammadarrasulullah.

Di Istana Presiden Afghanistan yang dikuasai, langsung dipasang pula bendera Taliban, sebagaimana diberitakan www.italy24new pada Senin (16/8/2021).

Salah satu tokoh sentral Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar yang disebut-sebut akan menjadi Presiden Afghanistan berikutnya, bahkan sudah memasang bendera warna putih yang disebut sebagai panji Rasulullah di medan perang tersebut. Pun pasukan Taliban yang bertugas menjadi pembaca berita dalam acara di televisi lokal, juga memasang bendera khas tersebut di belakangnya saat siaran.

Seorang kolumnis Jinit Jain menulis di Opindia.com, bendera Taliban terdiri dari latar belakang putih dengan tulisan Syahadat Islam digambarkan di atasnya dalam warna hitam. Menariknya, hal tersebut sangat kontras dengan yang digunakan oleh ISIS yang benderanya berlatar belakang hitam dengan tulisan Syahadat Islam berwarna putih.

"Dengan perbuatan dan pernyataan mereka, baik Taliban dan ISIS mencirikan diri mereka sebagai pengikut dan pendukung Islam versi puritan. Kedua kelompok bersikeras bahwa mereka melakukan jihad Islam untuk membangun supremasi Islam di wilayah yang mereka kuasai," demikian Jinit Jain menulis di kolom tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: