Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tulang Punggung Perekonomian, INDEF Dorong Keterlibatan UMKM di Pasar Internasional

Tulang Punggung Perekonomian, INDEF Dorong Keterlibatan UMKM di Pasar Internasional Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun 2022 beserta nota keuangannya pada Senin (16/8/2021) sempat menyinggung peran sentral UMKM dalam perekonomian Indonesia yang dalam lini usaha mendominasi hingga 99 persen dengan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Termasuk, menyumbangkan sebanyak 60 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

Peneliti Centre of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha M. Rachbini, mengkritisi UMKM yang saat ini peranannya terhadap total ekspor tergolong kecil, yakni 16 persen. Hal ini disebabkan masih minimnya keikutsertaan UMKM dalam ekonomi digital.

Baca Juga: Segini Harga Pakaian Adat Banten yang Dikenakan Jokowi, Bantu UMKM Yuk...

"Kata presiden hanya 22 persen dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik. Cuma kita harus melihat partisipasi data itu bukan data kaget, penggunaan internet kita di ASEAN masih rendah," ujarnya dalam diskusi publik Merespons Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan RAPBN 2022, Selasa (17/8/2022).

Eisha mengatakan, pemanfaatan internet masyarakat Indonesia masih di bawah 50 persen dari total populasi rakyat Indonesia. Sementara, UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 9 persen memiliki potensi besar untuk meningkatkan kapasitas UMKM.

Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, berdasarkan aspek fixed broadband subsciption dan mobile cellular subscription per 100 orang, Indonesia berada posisi paling buncit di antara ketiga negara ASEAN lainnya tersebut.

Terlebih, ekspor nonmigas UMKM berdasarkan sektor ekonomi, ketiga sektor logam dasar, peralatan mesin, dan makanan masih mendominasi dengan kontribusi masing-masing sebesar 15 persen, 17 persen, dan 21 persen.

"UMKM ini bisa partisipasi dengan dua cara direct eksporting totalnya 16 persen. UMKM masih bisa berpartisipasi dalam pasar internasional jika dia masuk dalam pasokan rantai value change. Partisipasinya dalam ekonomi digital bisa mendorong UMKM berpartisipasi dalam internasional aktivitas sehingga nanti UMKM lebih berproduktivitas tinggi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: