Surat pungutan sumbangan penerbitan buku yang ditanda tangani oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menuai kontroversi. Hal tersebut direspon anak muda minang yang juga Jubir Muda Partai Amanat Nasional Febri Wahyuni Sabran.
Febri Wahyuni yang akrab disapa Uni Eby ini menyebut Mahyeldi harusnya lebih hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan apalagi terkait sumbangan atau pungutan.
Baca Juga: Polisi Usut Pungut Sumbangan Pakai Surat Gubernur Sumbar
"Buya Mahyeldi harus hati-hati. Ini kan surat ditanda tangani langsung oleh Buya Mahyeldi, apalagi kabarnya uangnya masuk ke rekening Pribadi seseorang. Jangan sampai publik jadi tidak percaya lagi pada beliau sebagai pemimpin di Sumbar," ujarnya, Minggu (22/8/2021)
Tak hanya itu, Uni Eby juga mengkritik Kepala Daerah dari PKS tersebut yang menurutnya banyak menuai kontroversi belakangan ini dan melukai hati rakyat. Terakhir, yang paling mencolok adalah pergantian mobil dinas.
Uni Eby mengatakan masyarakat Sumatera Barat selama ini mengenal Mahyeldi sebagai seorang yang jujur dan dapat dipercaya. Namun, terkait masalah sumbangan penerbitan buku, Mahyeldi dianggap menyembunyikan kebenaran untuk diketahui publik
"Sama saja Buya Mahyeldi merusak dunia intelektual. Pembelian buku tanpa transparansi yang jelas akan merusak kredibilitas institusi Provinsi Sumatera Barat," katanya.
Sebagai putri daerah asli Sumbar, Uni Eby pun meminta Mahyeldi untuk lebih jujur kepada publik terutama terkait sumbangan penerbitan buku ini.
“Buya Mahyeldi harus jujur kepada publik terkait surat yang meminta sumbangan dana pernerbitan buku, Buya Mahyeldi tidak boleh menyalahgunakan posisinya sebagai gubernur dengan meminta uang kepada pihak luar," tegas Eby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq