Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanfaatkan Gelombang Pertumbuhan Ekonomi, Goodyear Siap Optimalkan Bisnis

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kendati sektor industri ban menurun akibat pandemi covid-19, PT Goodyear Indonesia Tbk mencatatkan penghasilan total sebesar USD108,268,268 untuk tahun fiskal berakhir di 31 Desember 2020. Hasil tersebut mayoritas didorong oleh penjualan unit ban komersial dan konsumer pada segmen aftermarket dan Origital Equipment. 

Hui Yun, Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Tbk baru yang ditunjuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham 2021 daring, menggantikan Randeep Singh Kanwar mengatakan, pendapatan total perusahaan di 2020 adalah hasil gemilang mengingat situasi industri yang sulit saat ini.

Sebelumnya, Goodyear Indonesia mengalami penurunan pada volume penjualan seluruh unit bisnis dan OE yang kemudian diatasi dengan gemilang melalui akuisisi bisnis baru untuk sektor unit yang sama. Namun Goodyear saat ini melanjutkan mengambil langkah penting sebagai antisipasi pulihnya ekonomi di 2021. 

“Pada 2020, kami telah memenangkan beberapa bisnis baru untuk bisnis konsumer dan segmen komersial termasuk untuk kendaraan penumpang dan segmen truk di bisnis OE, meluncurkan tiga ban baru dan dua ban untuk lite truck yang berdaya pakai tinggi, serta Eagle F1 Sport untuk penggemar mobil sport. Tahun lalu Goodyear Indonesia juga mulai mengapalkan ban dengan tujuan akhir negara Bangladesh,” ujar Hui Yun, dalam siaran media, Selasa (24/8/2021). 

Sebagai dorongan untuk mengejar pertumbuhan di 2021, Goodyear Indonesia juga telah memfokuskan pada kesejahteraan karyawannya, serta mendukung Pemerintah untuk memerangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Wicaksono Soebroto, Head of Communications Goodyear Indonesia menyampaikan, dalam situasi sulit saat ini, pihaknya tidak hanya berfokus pada upaya mempertahankan bisnis, tetapi juga melakukan yang kami bisa untuk menghentikan penyebaran Covid-19 setidaknya di lingkungan kami sendiri. 

Perusahaan juga menganjurkan bekerja dari rumah, melakukan protokol kesehatan diseluruh area kerja baik di pabrik dan kantor, dan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesadaran kesehatan termasuk kewajiban mengikuti pelatihan keselamatan bagi seluruh karyawan.

Disisi konsumer, perusahaan memberlakukan juga Zero-Contact-Drop-Off program, sehingga pelanggan tetap bisa melakukan kegiatan bengkel, balancing dan spooring ban termasuk pembayaran tanpa harus melakukan kontak dekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: