Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah Bahaya Nih, Elon Musk Akui Versi Beta Sistem Autopilot Tesla Tidak Bagus!

Wah Bahaya Nih, Elon Musk Akui Versi Beta Sistem Autopilot Tesla Tidak Bagus! Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk mengakui versi beta sistem pengemudi autopilot perusahaannya belum begitu bagus. Pengakuan Musk datang hanya seminggu setelah regulator federal meluncurkan penyelidikan ke sistem Autopilot Tesla.

“FSD Beta 9.2 sebenarnya tidak bagus [menurut saya], tetapi tim Autopilot/AI sedang berkumpul untuk meningkatkan secepat mungkin. Kami mencoba memiliki satu tumpukan untuk jalan raya & jalan kota, tetapi itu membutuhkan pelatihan ulang NN besar-besaran,” kata Musk di Twitter

Dilansir dari New York Post di Jakarta, Rabu (25/8/21) namun, beberapa saat kemudian Musk menindaklanjuti tweet tersebut. 

Baca Juga: Gara-gara Jeff Bezos, NASA Tangguhkan Kontrak ke Bulan dengan SpaceX Elon Musk!

“Baru saja mengendarai FSD Beta 9.3 dari Pasadena ke LAX. Jauh lebih baik!” tulisnya.

Perangkat lunak FSD Tesla adalah software yang lebih premium dari sistem Autopilot standar perusahaan. Autopilot yang menjadi standar pada setiap mobil baru Tesla menyediakan kontrol jelajah dan autosteering lalu lintas. Meski demikian, perusahaan mengatakan pengemudi harus tetap memperhatikan di belakang kemudi.

Paket FSD dijual seharga USD10.000 (Rp144 juta) atau USD199 (Rp2,8 juta) per bulan di AS menawarkan lebih banyak fitur seperti perubahan jalur otomatis dan pemanggilan pintar.

Namun, perusahaan mengatakan FSD membutuhkan pengawasan pengemudi aktif dan tidak membuat kendaraan menjadi otonom. FSD Beta yang menawarkan pembaruan mutakhir untuk perangkat lunak self-driving penuh, hanya tersedia untuk beberapa pengemudi dan karyawan Tesla.

Sebelumnya, Musk dikritik karena FSD Beta Tesla melakukan tindakan sembrono di jalan umum. Musk sendiri berulang kali membela teknologi self-driving perusahaan.

Sebelumnya, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional mengumumkan penyelidikan formal terhadap sistem Autopilot Tesla setelah serangkaian kecelakaan. Badan tersebut mengatakan telah mengidentifikasi 11 kecelakaan sejak 2018 di mana Tesla Autopilot telah menabrak kendaraan dengan lampu berkedip, lampu sein menyala atau kerucut peringatan bahaya.

Investigasi mencakup 765.000 kendaraan atau hampir setiap mobil yang telah dijual Tesla di AS sejak awal model tahun 2014, termasuk Model Y, X, S dan 3.

Dalam beberapa hari, dua Senator Demokrat meminta Komisi Perdagangan Federal untuk membuka penyelidikan dan mengambil tindakan yang tepat terhadap Tesla karena diduga menyesatkan konsumen dan melebih-lebihkan kemampuan perangkat lunak self-driving perusahaan.

Saham Tesla saat ini 20% di bawah puncak tertinggi pada Januari, tetapi saham telah naik hampir 10% dalam sebulan terakhir, setelah melonjak hampir 4% pada hari Senin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: