Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orangnya Mahmoud Abbas Pastikan Tidak Ada Dialog Damai di Bawah Kepemimpinan Amerika

Orangnya Mahmoud Abbas Pastikan Tidak Ada Dialog Damai di Bawah Kepemimpinan Amerika Kredit Foto: Reuters/Majdi Mohammed

Menjelang kunjungan Bennett ke Washington, Komite Sentral Fatah, sebuah badan pembuat keputusan utama, mengadakan pertemuan di Ramallah untuk membahas perkembangan terakhir terkait konflik Israel-Palestina. Abbas, yang juga mengepalai Fatah, memimpin pertemuan tersebut.

Abbas, kata Ahmed, mengatakan kepada para pejabat Fatah bahwa Palestina tidak mengharapkan apa pun dari pertemuan Biden-Bennett.

"Tapi, Presiden Abbas mengatakan kami akan memberi pemerintah AS beberapa hari untuk mengklarifikasi masalah," katanya.

“Pemerintah AS berbicara tentang solusi dua negara, sementara Bennett mengatakan tidak akan ada solusi dua negara. Pemerintah AS harus memberikan tekanan nyata pada Israel. Faktanya, AS adalah yang selalu membuat keputusan sejak 1956. Mereka menyuruh Israel untuk mundur dari Sinai dan Jalur Gaza, dan Israel menuruti,” ujar dia.

Ahmed mengungkapkan bahwa pertemuan puncak tripartit Palestina-Yordania-Mesir akan segera diadakan untuk mengoordinasikan posisi menjelang pidato Abbas di Majelis Umum PBB bulan depan. Kontak sedang dilakukan untuk mengadakan pertemuan puncak Arab untuk membahas konflik Israel-Palestina, katanya.

Kementerian Luar Negeri Palestina, sementara itu, mengatakan Biden dan Menteri Luar Negeri Anthony Blinken memiliki kesempatan “untuk menghentikan proyek kolonial Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.”

Dalam sebuah pernyataan sesaat sebelum pertemuan Bennett-Biden, kementerian mengatakan pemerintah AS “harus menahan Bennett dan meyakinkannya tentang kebenaran bahwa dia, sebagai petugas pendudukan, menolak untuk melihatnya.”

Berbicara kepada pemerintahan Biden, kementerian bertanya: “Apakah ada visi Amerika yang memaksa Bennett untuk menghentikan proyek kolonial anti-perdamaiannya?”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: