Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mainkan Gas dan Rem, Jokowi: Itu yang Paling Susah!

Mainkan Gas dan Rem, Jokowi: Itu yang Paling Susah! Kredit Foto: Biro Pers, Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa mencari keseimbangan antara ekonomi dengan perkembangan kasus Covid-19 merupakan hal yang paling sulit dilakukan selama pandemi berlangsung. Karena itu, pemerintah melakukan gas dan rem secara bergantian tergantung perkembangan kondisi di lapangan. 

"Memainkan gas dan rem karena memang kalau kasusnya turun, ekonomi itu pasti naik. Kalau kasus naik, ekonominya pasti turun, rumusnya itu. Itu mencari equlibrium, mencari keseimbangan. Di situlah yang sebetulnya paling sulit," ujar Jokowi dalam rapat bersama pimpinan partai koalisi pendukung di Istana Negara, berdasarkan video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8/2021). Baca Juga: Berkaca dari Jepang dan Korea, Jokowi Ramal Masa Depan Cerah Bagi Tanaman Porang!

Jokowi menyampaikan, hal yang juga membuat itu tidak mudah untuk dilakukan adalah keadaan lapangan dan medan Indonesia. Menurutnya, medan Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau membuat proses distribusi vaksin maupun obat-obatan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Baca Juga: Jokowi Minta Hati-Hati dan Waspada saat Kabar Gembira Terpampang Nyata, Kenapa?

"Disesuaikan dengan keadaan lapangan dan juga medan di Indonessia tidak mudah karena pulau-pulau dan distribusi vaksin saja, atau distribusi obat-obatan saja memerlukan waktu yang tidak sedikit," katanya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga merasa bersyukur karena kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah menurun jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Menurut dia, apa yang dilalui sejauh ini merupakan proses belajar yang pemerintah lakukan dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.

"Inilah saya kira proses belajar juga yang kita lakukan. Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan coba untuk kita modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di negara kita Indonesia," ujarnya.

Dia juga menyampaikan terkait perkembangan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR. Pada Mei lalu, kata dia, BOR berada di angka 29 persen dan kemudian melonjak pesat pada Juli hingga hampir mencapai angka 80 persen. Kini, angka BOR sudah berhasil diturunkan kembali.

"Sekarang ini kita angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen, Indonesia di 89,97 persen. Yang masih belum kita selesaikan, yang selalu saya sampaikan ke Menkes, ke Pemda, urusan angka kematian betul-betul harus ditekan terus," kata Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: