Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Simpan Segudang Tanya, Mengapa Amerika Tega Bunuh Warga Sipil

Taliban Simpan Segudang Tanya, Mengapa Amerika Tega Bunuh Warga Sipil Kredit Foto: AP Photo/Rahmat Gul
Warta Ekonomi, Kabul -

Dalam suasana kepanikan setelah serangan bom mematikan pekan lalu oleh Daesh/ISIS-K di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di ibu kota Afghanistan, pasukan Amerika Serikat (AS) menembak dan membunuh warga sipil secara acak, kata juru bicara Taliban.

“Sebuah laporan yang kami terima mengindikasikan bahwa tentara AS menembaki kerumunan setelah serangan di bandara Kabul. Ada banyak orang di sana. Oleh karena itu, warga sipil – termasuk perempuan dan anak-anak – terbunuh,” kata jubir Taliban Zabihullah Mujahid kepada Anadolu Agency.

Baca Juga: Membaca Hubungan Mesra Taliban dan Rezim Joe Biden

Mujahid mengungkapkan mereka yang beroperasi di bawah Daesh/ISIS di negara tersebut tak berasal dari Irak atau Suriah, tapi mereka orang Afghanistan dengan mentalitas kelompok teroris. Dia mengatakan tak ada alasan tersisa bagi organisasi itu untuk berperang setelah penarikan penuh pasukan asing dari negara tersebut dan pembentukan pemerintahan baru.

Dia menambahkan bahwa anggota Taliban berhasil memberikan keamanan dan dapat mengatasi kelompok-kelompok seperti Daesh/ISIS. Meninggalkan perang 20 tahun di belakang, Taliban mampu mengumpulkan intelijen yang tepat dan akurat, kata Mujahid, sambil menambahkan bahwa mereka tidak memerlukan dukungan dari negara mana pun dalam melawan Daesh/ISIS.

Afghanistan Ingin Turki Lanjutkan Dukungannya

Mujahid mengatakan Taliban ingin memiliki hubungan "sangat baik" dengan Turki. “Rakyat dan negara Turki adalah teman kami. Ada beberapa alasan mengapa persahabatan ini harus terus berlanjut,” tutur dia.

Memperhatikan Taliban memiliki pasukan khusus untuk memberikan keamanan di bandara Kabul, Mujahid mengatakan tidak akan sulit untuk mencapai ini saat melakukannya untuk seluruh Afghanistan, termasuk ibu kota.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: