Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Distribusi Vaksin di Kabupaten Kudus Baru Capai 24%, Kemenkes: Daerah Harus Bersabar

Distribusi Vaksin di Kabupaten Kudus Baru Capai 24%, Kemenkes: Daerah Harus Bersabar Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Kudus Hartopo menyampaikan laju vaksinasi di wilayahnya hingga sejauh ini baru me mencapai 24% untuk dosis pertama dan 20% untuk dosis kedua. Menurutnya, hal itu disebabkan kedatangan vaksin yang masih belum lancar.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah alokasi vaksin ke suatu wilayah ditentukan oleh beberapa kondisi.

Baca Juga: AXIS Targetkan Vaksinasi 3.200 Mahasiswa dan Pelajar Bandung

“Untuk distribusi vaksin ada beberapa pertimbangan. Pertama, jumlah penduduknya. Kedua, laju penularan virusnya. Ketiga, varian atau mutasi virus yang ada di wilayah tersebut,” jelas Nadia dalam siaran dialog virtual KPCPEN, Selasa (31/8/2021).

Nadia mengklaim Kabupaten Kudus diberikan alokasi vaksin lebih banyak dibanding wilayah lain ketika lonjakan kasus terjadi di wilayah tersebut. Hal ini serupa dengan alokasi vaksin sebesar 60% untuk Jawa-Bali ketika kasus melonjak drastis pada Juli 2021 lalu.

Nadia meminta daerah untuk bersabar menunggu alokasi vaksin. Pasalnya, vaksin yang diterima Indonesia hingga sejauh ini baru mencapai 35% dari total kebutuhan nasional.

Lebih lanjut, Nadia meminta para pemimpin daerah untuk mengatur upaya yang lebih cermat terkait pendistribusian vaksin.

“Kita tahu distribusi vaksin dilakukan setiap minggu ke dinas kesehatan, provinsi, dan TNI/Polri. Diharapkan ketiga jalur ini dilakukan koordinasi melalui porkompinda mengenai bagaimana pembagian sasaran, termasuk prioritas sasaran target vaksinasi,” paparnya.

Ia menilai strategi prioritas target vaksinasi tetap dibutuhkan meskipun kini vaksinasi telah bisa dilakukan untuk usia 12 tahun ke atas. Strategi dilakukan agar masyarakat dapat memahami kapan dirinya perlu melakukan vaksinasi.

“Kita tetap harus melakukan upaya-upaya yang lebih cermat supaya mereka tahu persis kapan mereka dapat menerima vaksinasi dan kapan mereka harus vaksinasi dosis pertama maupun kedua,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: