Sosok Fawad Andarabi, Penyanyi Afghanistan yang Dibunuh Taliban
Penyanyi folk asal Afghanistan, Fawad Andarabi, dikabarkan tewas terbunuh oleh Taliban. Peristiwa tersebut terjadi di provinsi Baghlan, tepatnya di lembah Andrabi, 100 kilometer dari sisi utara Kabul.
Informasi terkait kematian Andarabi beredar usai eks Menteri Afghanistan, Masoud Andarabi, mengunggah cuitannya di Twitter miliknya.
Baca Juga: Innalillahi, Taliban Tembak Kepala Penyanyi Folk Afghanistan Usai Diculik dari Rumahnya
“Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh seorang penyanyi folk, Fawad Andarabi yang secara sederhana membawa kebahagiaan kepada lembah ini dan penduduknya,” cuit Andarabi, dikutip VIVA pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Menurut putra dari Fawad Andarabi, yakni Jawad Andarabi, mengatakan kepada Asosiasi Pers bahwa ini bukan pertama kalinya Taliban datang ke rumah mereka. Taliban sebelumnya sudah pernah datang ke rumah Andarabi dan menggeledahnya.
Bahkan, saat itu Fawad Andarabi sempat minum teh bersama dengan Taliban. Namun, kali ini ia justru harus tewas usai ditembak di bagian kepala oleh pasukan Taliban di sebuah pertanian.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada Asosiasi Pers bahwa mereka akan menyelidiki insiden tersebut, tetapi ia mengaku tidak memiliki rincian lain tentang pembunuhan itu.
Sosok Fawad Andarabi
Andarabi merupakan seorang penyanyi folk ternama di lembah Andrabi, sebuah provinsi yang terletak di utara Afghanistan yang memiliki populasi etnis beragam, mulai dari Tajik, Pashtun, Uzbek, Hazara, hingga Tatar.
Menurut seorang jurnalis dan profesor di Universitas Kabul, Sami Mahdi, Fawad Andarabi merupakan seorang seniman lokal. Sebelum kematiannya, ia sempat diseret keluar oleh kelompok fundamental itu.
“Fawad Andarabi, seorang seniman lokal, diseret keluar dari rumahnya kemarin dan dibunuh oleh Taliban di desa Andarab di Kishnabad. Dia adalah seorang penyanyi folk terkenal di lembah. Putranya telah mengkonfirmasi kejadian tersebut,” ujarnya, dikutip dari WikibioUK.
Menurut keterangan dari penduduk sekitar, ia kerap memainkan alat musik ghichak, sejenis kecapi yang ditekuk dan dimainkan, kemudian ia akan menyanyikan lagu-lagu tradisional tentang tempat kelahirannya, rakyatnya, dan Afghanistan.
Tidak diketahui berapa usia pria yang secara brutal dibunuh oleh Taliban itu. Jawad Andarabi mengatakan bahwa ayahnya merupakan pria tidak bersalah yang hanya bernyanyi untuk menghibur penduduk sekitar.
“Dia tidak bersalah, seorang penyanyi yang hanya menghibur orang-orang. Mereka menembaknya di kepala di pertanian,” ujar Jawad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: