Halo Mas Anies, Udah Tahu Audi Hingga BMW Cabut dari Formula E? Terus Apa Gunanya Buat Rakyat?
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mengatakan bahwa ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta tidak bisa dijadikan ajang promosi kendaraan listrik.
Hal tersebut menyusul mundurnya sejumlah produsen mobil listrik, seperti Audi, BMW dan Mercedes-Benz dari ajang tersebut. Baca Juga: Formula E Telan Dana Rp4,8 T, Wakilnya Anies Lantang Membantah, Malah Nantang PDIP Beberkan Bukti
“Katanya Formula E, bisa jadi ajang promosi mobil listrik dan Indonesia. Hallo. Tahu gak? BMW, Mercedez, Audi itu mundur dari ajang Formula E. Kenapa?,” cuitnya, dalam akun Twitternya, @_ekokuntadhi, seperti dilihat, Kamis (2/9/2021).
Katanya Formula E, bisa jadi ajang promosi mobil listrik dan Indonesia.
— Eko Kuntadhi (@_ekokuntadhi) September 1, 2021
Hallo. Tahu gak? BMW, Mercedez, Audi itu mundur dari ajang Formula E. Kenapa? Karena bagi mereka ajang itu udah gak menarik lagi buat promosi. Padahal mrk jg produsen mobil listrik.
Trs, kt mau biayai?
Menurut dia, ajang Formula E di Jakarta tidak menarik untuk dijadikan wadah promosi bagi mobil listrik internasional.
“Karena bagi mereka ajang itu udah gak menarik lagi buat promosi. Padahal mereka juga produsen mobil listrik,” ujarnya. Baca Juga: PDIP Terus Serang Anies Soal Formula E: Penduduknya Laper Kok Diajak Nonton?
Kemudian, ia mempertanyakan terkait anggaran penyelenggaraan Formula E senilai Rp1,6 triliun dibebankan sepenuhnya ke dalam APBD DKI Jakarta.
“Terus, kita mau biayai?,” tandas dia.
Lebih lanjut, ia menolak keras ajang balap tersebut. Sebab, menurutnya, ajang balap mobil listrik itu sama sekali tak memberikan manfaat kepada warga ibu kota.
“Gue kasih tahu. Kalau Formula E digelar, menggunakan jalan-jalan Jakarta. Jalan itu akan ditutup, 2-4 hari. Lu gak bisa lewat disana,” katanya.
“Bayangin apa yang terjadi dgn restoran, kafe, hotel, di sepanjang jalan yang ditutup. Gak akan ada pendapatan,” tambah dia.
Karena itu, ia pun mempertanyakan keuntungan apa bagi masyarakat DKI dalam ajang balap tersebut.
“Lalu apa gunanya (Formula E –red) buat rakyat?,” tandas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons rencana penggunaan hak interpelasi yang diajukan Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta soal proyek Formula E. Menurut Anies, interpelasi merupakan hak anggota DPRD untuk merespons berbagai kebijakan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta.
"Itu adalah hak Dewan dan diproses di Dewan jadi itu adalah sesuatu yang memang menempel pada anggota DPRD," kata Anies saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid At-Tabayyun, Meruya, Jakarta Barat, Jumat, 27 Agustus 2021.
Mantan Mendikbud itu merasa tidak keberatan jika anggota DPRD menggunakan hak tersebut untuk merespons kebijakan Formula E yang kini jadi salah satu prioritas Pemprov DKI. "Bagi kami yang penting warga Jakarta, bukan interpelasi, yang terpenting adalah warga Jakarta selamat, warga Jakarta bisa bekerja dengan baik," jelas Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil