Walah! Kepemilikan Saham Elon Musk di SpaceX Mulai Menurun, Tapi...

CEO SpaceX Elon Musk memiliki kendali mutlak atas kekuatan pengambilan keputusan perusahaan ruang angkasanya. Namun ternyata, kepemilikan saham Musk di SpaceX mulai menurun selama tiga tahun terakhir.

Dilansir dari WCCFTECH di Jakarta, Senin (6/9/21) menurut pengajuan yang dibuat SpaceX dengan Komisi Komunikasi Federal (FCC), Musk saat ini memiliki 43,61% saham SpaceX pada Agustus 2021.

Informasi ini berasal dari lampiran yang dibuat oleh perusahaan selama pengajuan untuk layanan internet, Starlink-nya.

Baca Juga: Mau Bawa Manusia ke Mars, Dear Elon Musk, Apakah Anda Alien?

Ini adalah persentase terendah saham yang dimiliki oleh Elon Musk sang pendiri SpaceX selama beberapa waktu terakhir dari tahun 2020 dan 2018. Pada tahun 2020, terungkap bahwa Musk telah memiliki 47,4% saham SpaceX pada April tahun lalu. Kepemilikan ini dalam bentuk perwalian dengan judul “Elon Musk Revocable Trust” dengan eksekutif menjadi satu-satunya penerima manfaat.

Pengajuan April  tahun lalu juga pertama kalinya menyebut bahwa kepemilikan Musk atas saham SpaceX telah turun di bawah 50%. Itu mengikuti pengajuan pada November 2018, yang mencatat Musk memiliki 50,4% saham SpaceX.

Meskipun Musk memiliki kurang dari setengah saham SpaceX, ia tetap memegang kendali mutlak atas perusahaan tersebut. Pengajuan yang dibuat pada bulan Agustus tahun ini menunjukkan bahwa miliarder Tesla mengendalikan sekitar 78% saham voting yang memungkinkan pemilik untuk memutuskan nasib perusahaan.

Jika dibandingkan dengan keseluruhan kepemilikan saham SpaceX yang beredar, persentase saham voting yang dikendalikan oleh Musk hanya turun 1% selama tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2018, kepercayaannya memiliki kendali suara atas 78,7% saham beredar SpaceX, turun 0,4% pada awal 2020 dan 0,3% lainnya pada bulan lalu.

Dengan peluncuran Falcon 9 dan misi NASA yang sukses, SpaceX juga telah melakukan peningkatan modal. Pengajuan SpaceX yang diubah dengan Securities and Exchange Commission (SEC) pada bulan April mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengumpulkan modal USD1,2 miliar (Rp17,1 triliun) dengan jumlah total investor di perusahaan tersebut sejumlah 99 investor.