Forum 2045, berkolaborasi dengan banyak pihak, mengambil inisiatif untuk memunculkan dan memperkuat gerakan kebiasaan baru. Pada taraf awal, akan diselenggarakan kegiatan Dialog Aksi dengan tema "Bergerak Bersama Mengendalikan Pandemi Global COVID-19". Kegiatan terdiri dari 9 Panel Dialog.
Dr. Untoro Hariadi, Ketua Forum 2045, menjelaskan bahwa kegiatan Dialog Aksi merupakan kelanjutan dari serangkaian diskusi dalam merespons kejadian lonjakan kasus akibat varian delta. Para akademisi, aktivis sosial, dan tokoh mendorong agar pengendalian pandemi dilakukan dengan berbasis pada partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bantu Batasi Mobilitas Masyarakat Terkonfirmasi Positif Covid-19
Dalam situasi di mana kasus melonjak dan mengancam sistem layanan kesehatan primer, tentu perhatian diarahkan untuk memperkuat "hilir". Namun, dalam jangka panjang, masalah di "hulu" harus menjadi perhatian. Oleh sebab, penyelesaian masalah hulu perlu mendapatkan prioritas. Pada titik inilah pentingnya partisipasi masyarakat.
Ketua Panitia Dialog Aksi, Dwi Harsono, Ph.D., mengatakan bahwa dialog aksi akan menjadi ajang untuk: (1) mengungkapkan persoalan-persoalan yang dihadapi, khususnya di beberapa komunitas, seperti angkatan muda atau generasi milenial, ekonomi, desa, perempuan, dan komunitas lainnya. Persoalan yang dimaksud, baik terkait dampak pandemi maupun masalah terkait dengan upaya komunitas dalam ikut mengendalikan pandemi; (2) mendapatkan gagasan dalam rangka menggerakkan kebiasaan baru.
"Karena itu, diharapkan dialog aksi membuahkan pikiran yang menjawab pertanyaan: apa yang dapat dilakukan, dan siapa saja yang sebaiknya menjadi motor dalam gerakan kebiasaan baru. Dengan demikian, setelah dialog aksi diharapkan dapat diterjemahkan menjadi langkah gerakan bersama," kata Dr. Emi Tipuk Lestari, M.Pd., pendidik dari Pontianak Kalimantan Barat, seperti dikutip pada Rabu (8/9/2021).
Darmiyati, M.Pd sebagai praktisi pendidikan melihat bahwa untuk mendorong gerakan kebiasaan baru, dibutuhkan pendidikan masyarakat yang luas. Pendidikan yang membangun kesadaran dan membentuk perilaku hidup sehat. Sementara itu, Dadang Juliantara, salah satu inisiator gerakan kebiasaan baru, menyatakan bahwa hanya dengan kebiasaan baru yang dijalankan oleh seluruh masyarakat, sebagai buah dari pengertian dan kesadaran, maka pandemi akan dapat dikendalikan sepenuhnya.
Syamsudin, S.Pd, M.A., Dekan Fisipol UP'45, menambah bahwa kampus siap untuk menjadi garda depan dalam pendidikan masyarakat. Kampus tidak saja membantu mengembangkan metode, tetapi akan pelibatan seluruh sivitas akademika.
Dr. Lahmuddin Zuhri, S.H., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Samawa, juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi bagian dalam gerakan kebiasaan baru, yang menurutnya, perlu pelibatan komunitas dari berbagai daerah.
Forum 2045 akan mengambil peran sebagai fasilitator bagi gerakan kebiasaan baru. Pada akhirnya, gerakan kebiasaan baru akan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk pemerintah. Terutama agar kebijakan yang dikeluarkan benar-benar memperkuat gerakan kebiasaan baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: