Pola makan seimbang menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan. Mengonsumsi serat yang cukup setiap harinya termasuk di antara kebutuhan gizi yang perlu terpenuhi.
Hanya saja, masih banyak orang yang telanjur terbiasa menginginkan segala sesuatunya serbacepat dan praktis, namun mengabaikan kebutuhan serat. Padahal, serat, termasuk dari asupan makanan, seperti buah dan atau sayuran, sangat penting untuk tubuh.
"Jangan sampai menunggu gejala untuk mengetahui tubuh kekurangan serat," kata dokter spesialis gizi klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, Sp.GK, FINEM.
Menurut Marya, penting agar orang memerhatikan kecukupan serat dan mendeteksi kekurangannya sejak dini. Pada perempuan, pengaruhnya cukup banyak.
"Paling gampang kalau perempuan itu bad mood," kata Marya dalam peluncuran Fibe Mini, Kamis (09/09).
Baca Juga: Wajib Tahu! Apa Saja Manfaat Kesehatan dari Vitamin C?
Serat, menurut Marya, tercukupi paling mudah dengan konsumsi buah dan sayur. Jika porsinya tidak mencapai setengah piring, itu indikasi kurang sekali.
Pedoman gizi seimbang adalah pola terbaik yang bisa diikuti. Artinya, kecukupan gizi seseorang terdiri dari setengah piring adalah buah dan sayur, seperempat karbohidrat, dan sisanya lauk pauk dari sumber protein.
"Harusnya, buah dan sayur rata-rata lima porsi sehari," ujar Marya seraya menginformasikan kebutuhan serat untuk usia produktif bisa dicukupi rata-rata dari 30 gram buah dan sayur per hari.
Andaikan kurang dari itu, dampaknya bisa terasa dalam jangka pendek dan panjang. Dampak dari kekurangan serat bisa beragam, mulai dari sembelit dan diare. Efek jangka panjangnya termasuk penyakit jantung hingga kanker usus besar.
Baca Juga: Ngeri! Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam
Menjaga kesehatan pencernaan, termasuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tidak bisa dicapai dengan instan. Dibutuhkan konsistensi untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
"Jangan lupa, gizi seimbang sudah oke, tapi sumber gizi tidak bagus, ada lemak jenuh, gorengan, gula, garam, alkohol, santan, maka konsekuensinya bisa penyakit saluran cerna," jelas Marya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto