Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Menghilangkan Rasa Ngantuk Ya dengan Tidur, Kafein Hanya Efek Jangka Pendek Saja

Penting! Menghilangkan Rasa Ngantuk Ya dengan Tidur, Kafein Hanya Efek Jangka Pendek Saja Kredit Foto: Pexels/Greta Hoffman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mungkin sebagaian besar kita akan selalu merujuk pada minuman berkafein seperti kopi untuk menghilangkan rasa ngantuk. Pekerjaan atau tugas yang masih banyak menumpuk menjadi alasan untuk mengonsumsi kopi atau minuman berkafein. Hal ini dengan harapan dapat terjaga seharian dan bisa menyelesaika tugas-tugas yang menumpuk tadi.

Tapi pernahkah Anda justru mengantuk setelah mengonsumi kafein? Jawaban tentu akan beragam. Tetapi bagi anda yang sudah meminum kopi tetapi justru mengalami kelelahan luar biasa atau datang rasa ngantuk yang berat, mungkin ini penjelasannya.

Baca Juga: Wah… Waktu Tidur yang Ideal Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer

Menyadur tulisan Wudan Yan pada laman The New York Times, secara kimiawi kafein terlihat cukup mirip dengan adenosin (bahan kimia tubuh yang menimbulkan rasa kantuk) pada tingkat molekuler yang menempati tempat pengikatan tersebut, mencegah adenosin mengikat reseptor otak tersebut.

Akibatnya, kafein bekerja untuk menekan sementara tekanan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga. Sementara itu, adenosin terus menumpuk di dalam tubuh.

Dr Seth Blackshaw seorang ahli saraf di Universitas Johns Hopkins, menjelaskan bahwa begitu kafein habis, Anda mendapatkan tingkat tekanan tidur yang sangat tinggi.

Yang memperparah masalahnya adalah semakin banyak kita minum kafein, semakin kita membangun toleransi tubuh kita terhadap kafein tersebut.

Liver manausia beradaptasi dengan membuat protein yang memecah kafein lebih cepat, dan reseptor adenosin di otak kita berlipat ganda, sehingga mereka dapat terus peka terhadap kadar adenosin untuk mengatur siklus tidur kita.

“Pada akhirnya, konsumsi kafein yang terus atau meningkat berdampak negatif pada tidur, yang juga akan membuat kita merasa lebih lelah.” kata Dr Mark Stein, seorang profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di University of Washington, yang telah mempelajari dampak kafein pada orang-orang dengan gangguan pemusatan perhatian (attention deficit hyperactivity disorder/ADHD).

Baca Juga: Kebiasaan Makan Berikut Ternyata Buruk Bagi Metabolisme

"Jika Anda kurang tidur dan stres, dan Anda mengandalkan kafein untuk memperbaikinya, itu hanya untuk solusi jangka pendek yang akan membuat segalanya jauh lebih buruk dalam jangka panjang," kata Dr Stein.

Jika Anda merasa lesu di sore hari bahkan setelah minum kopi, solusinya mungkin adalah dengan mengurangi konsumsinya, kata para ilmuwan.

“Tidur yang cukup dan aktivitas fisik adalah usaha pertama untuk masalah perhatian dan kantuk. Kafein adalah tambahan yang berguna, tetapi Anda tidak ingin menjadi tergantung padanya.” Ucap Dr. Stein.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: