Komentari Era Jokowi: 'Demo Salah, Mengkritik Salah, Bikin Poster-Mural Salah, Maunya Apa?'
Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies, Gde Siriana Yusuf menyebut di rezim Jokowi rakyat susah menyampaikan kondisi ekonomi-sosialnya karena setiap saluran aspirasi dilarang dan langsung ditindak aparat.
Hal itu menanggapi rangkaian protes dari mahasiswa dan peternak yang menyuarakan aspirasinya.
Terakhir 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) ditangkap aparat karena menyampaikan aspirasinya dengan menggunakan poster, tepatnya saat Jokowi beranjak masuk ke Kompleks Kampus UNS di Jalan Ir Sutami, Solo.
Hampir sama seperti kejadian yang dialami pria peternak unggas di Blitar, para mahasiswa juga ditangkap usai Jokowi melintas dihadapan mereka yang memegang poster berisikan permohonan agar Jokowi menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa.
"Kenapa mesti ditangkap? Mahasiswa kan sekedar tagih janji-janji Jokowi. Kalau memang enggak mau dibilang King of Lips Service mestinya direspon" ujar Gde Siriana yang dikutip dari RMOL, Senin (13/9).
Dia khawatir fungsi kontrol publik akan hilang dan pemerintahan akan berjalan stagnan tanpa adanya kemajuan.
"Sehingga kapan mau dituntaskan janji-janji kampanye dulu. Ini mahasiswa jadi serba disalahkan terus. Kritik salah, bikin mural salah, nuntut janji salah, demo salah. Jadi maunya rezim ini apa sebenarnya? Tinggal kita cek sama-sama, apakah negeri ini demokratis atau otoriter? Silahkan diuji dengan indikator-indikator demokrasi," demikian Gde Siriana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: