Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harta Jokowi & Pembantunya Meroket: Ya Allah Rizieq Shihab Menderita, Aset Disita, Laskar Dibunuh

Harta Jokowi & Pembantunya Meroket: Ya Allah Rizieq Shihab Menderita, Aset Disita, Laskar Dibunuh Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengaku pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sangat menderita setelah tersandung sejumlah masalah dan jebloskan ke penjara. Saat ini Rizieq Shihab dipenjara empat tahun atas kasus swab tes palsu di Rumah Sakit Ummi Bogor, Jawa Barat.

Novel menceritakan penderitaan Rizieq Shihab untuk merespon kekayaan presiden Joko Widodo dan sejumlah menterinya yang meroket di tengah Covid-19 sekarang ini.

Novel mengaku, kondisi itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang dialami Rizieq Shihab, dimanasejumlah aset dan nomor rekeningnya disita bahkan sejumlah pengawalnya sampai tewas ditembak aparat.

Baca Juga: Pentolan PA 212 Cs-nya Rizieq Shihab Desak Usut Tuntas Aset Kekayaan Pejabat: Rakyat Lagi Susah

"Asetnya juga disita, rekening diblokir, hingga laskarnya dibunuh," kata Novel ketika dikonfirmasi, Rabu (15/9/2021).

Lebih lanjut, Novel mengatakan, perlakuan yang diberikankepada Rizieq Shihab adalah tindakan zalim.

"Ulama yang mereka zalimi bukan lagi terkerangkeng napasnya dengan masker, melainkan jeruji penjara," tuturnya.

Lalu, terkait kenaikan kekayaan para pejabat tersebut Novel merasa janggal, sebab saat ini kondisi perekonomian masyarakat sedang tidak stabil harta kekayaan pejabat justru melejit naik, dia kemudian mendesak agar kenaikan harta pejabat diaudit, untuk mengetahui sumber kekayaan mereka.

"Mereka harus diaudit, dari mana mereka dapat kekayaan itu," tandasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan catatan KPK, kekayaan pejabat atau penyelenggara negara mengalami kenaikan selama pandemi covid-19.

Baca Juga: Suara Lantang Loyalis Rizieq Shihab: HRS Itu Korban Rezim, Salahnya Apa?

Data itu juga mengungkap jumlah pejabat negara yang hartanya mengalami kenaikan mencapai 70,3 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: