Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, mengatakan seharusnya Presiden Jokowi menegur Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Teguran yang dilakukan presiden terhadap Bobby Nasution juga beralasan. Sebab, tidak seharusnya dana APBD mengendap di bank," kata Jamiluddin kepada wartawan, Jumat (16/9).
Menurutnya, Jokowi seharusnya menegur Bobby Nasution lebih keras. Pasalnya, dengan mengendapnya APBD di bank, akan membuat perekonoman di Medan bisa terus melambat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Omeli Mantunya Bobby Nasution Gara-garanya...
"Kasus mengendapnya APBD di bank bukan lagi rahasia. Bahkan kesannya hal itu seolah bukan suatu pelanggaran," ujarnya.
Jamiluddin mengatakan perlu dilakulan agar keadilan ditegakkan tidak selayaknya APBN dan APBD diendapkan di bank.
"Dengan begitu, pelanggaran semacam itu dapat diatasi," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegur semua kepala daerah di Sumatera Utara terkait serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang rendah.
Menurut Kepala Negara, APBD daerah-daerah di Sumut malah lebih banyak yang mengendap di bank.
Bahkan, Jokowi secara spesifik menyebut serapan APBD Kota Medan mengendap di bank sebesar Rp 1,8 triliun.
Sayangnya, Jokowi tak menyebut nama Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: