Nyesek! Rumah Seharga Rp142 M Milik Bos Google Larry Page Nyaris Habis Dilalap Api
Sebuah rumah besar di Palo Alto yang dimiliki miliarder Google Larry Page telah habis dilalap api sebagian. Menurut The Daily Beast, petugas pemadam kebakaran setempat menanggapi kebakaran rumah dengan 6 kamar tidur dan 5,5 kamar mandi yang terletak di Bryant Street pada Selasa pagi.
Kejadian dilaporkan oleh seorang tetangga yang tidak ada di rumah pada saat itu, namun melihatnya di kamera keamanan mereka. Menurut perkara, tak seorang pun tampak berada di dalam kediaman pada saat itu dan tidak ada korban luka.
Dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Senin (20/9/21) masih belum jelas bagaimana api mulai membakar rumah mewah tersebut, tetapi petugas pemadam kebakaran mengatakan api terutama berasal dari bagian belakang rumah, yang terhubung dengan jalan masuk yang panjang dan memiliki ruang bawah tanah.
Baca Juga: Haji Lulung, dari Salah Ngomong 'UPS' jadi 'USB', Keluar PPP Gegara Ahok dan Terpopuler di Google
"Struktur itu sudah selesai. Mungkin perlu dibangun kembali," kata Kepala Batalyon Shane Yarbough, menurut Palo Alto Online.
Untungnya, api tidak mencapai bagian utama rumah, meskipun api merusak pagar dan pohon. Tidak jelas siapa yang saat ini tinggal di rumah besar California senilai lebih dari USD10 juta (Rp142,8 miliar) menurut catatan daerah yang dikutip dalam The Daily Beast.
Tetapi para tetangga menuntut jawaban apakah properti tersebut merupakan salah satu dari banyak rumah milik Larry Page? Karena setiap siang hari rumah tersebut digunakan sebagai ruang kantor pekerja teknologi. Tetangga merasa tertanggu karena itu berarti, rumah tersebut secara tidak sah dijadikan kantor bagi pekerja Google.
Dugaan pun diperkuat tatkala tetangga lain menuturkan bahwa salah satu pendiri Google membeli rumah itu sebagai wisma. Catatan publik mengkonfirmasi bahwa properti tersebut dimiliki oleh LLC yang telah berbagi dua alamat dengan yayasan keluarga Page.
Page memiliki banyak rumah di area tersebut dan suka menjaga privasinya. Bahkan, keberadaannya saat ini adalah sebuah misteri, meskipun Insider sebelumnya melaporkan bahwa ia menghabiskan sebagian besar penguncian virus corona di bagian terpencil Fiji.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: