- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Moratorium Diperpanjang atau Tidak, GIMNI: Siap Mendorong Hilirisasi Sawit
Produksi minyak kelapa sawit diperkirakan akan terus meningkat jika moratorium sawit yang sudah berakhir tertanggal 19 September lalu tidak diperpanjang. Mengantisipasi hal ini, pelaku industri menyatakan kesiapannya dengan mendorong penghiliran produk sawit.
Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Bernard Riedo meyakini, keputusan mengenai dilanjutkan atau diakhirinya moratorium akan banyak dipengaruhi oleh aspek lingkungan. Namun, Bernard mencatat, produksi minyak sawit nasional tetap bisa optimal meskipun tidak ada izin baru pembukaan kebun sawit.
Baca Juga: Sinar Mas Agribusiness and Food Laksanakan Replanting Sawit di Kab. Merangin, Jambi
“Dengan moratorium pun, melalui perbaikan kualitas hasil perkebunan seperti replanting dan best practices, tentu dapat meningkatkan produksi CPO kita,” katanya. Bernard tidak memungkiri bahwa laju pertumbuhan produksi akan lebih cepat jika moratorium tidak diperpanjang. Meski demikian, Bernard mengatakan, industri sudah siap menampung produksi minyak sawit untuk diproses menjadi produk turunannya.
“Dari stabilitas pasokan, Indonesia telah membuktikan melalui program B30 bisa menaikan jumlah konsumsi dalam negeri yang juga bisa digunakan sebagai instrumen kebijakan dalam menjaga stabilitas harga. Singkatnya, produksi naik, harga turun, tetapi program B30 bisa ditingkatkan misalkan ke B40 atau B50,” kata Bernard.
Kepala Ekonom PT Bahana Sekuritas Putera, Satria Sambijantoro sebelumnya menjelaskan, moratorium izin perkebunan sawit yang berakhir pada pekan lalu akan menjadi perhatian dunia. Sebagai eksportir minyak sawit terbesar di dunia, apabila izin pembukaan perkebunan kembali diberikan, maka akan menjadi sinyal bahwa Indonesia siap menggelontorkan lebih banyak minyak nabati ke pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq