Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BCA Stock Split Saham 1:5, Jahja Setiaatmadja: Lebih Terjangkau Bagi Investor Milenial

BCA Stock Split Saham 1:5, Jahja Setiaatmadja: Lebih Terjangkau Bagi Investor Milenial Kredit Foto: BCA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) saham BBCA dengan rasio 1:5. Aksi korporasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan minat investor ritel untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan keputusan RUPSLB hari ini, satu lembar saham BBCA saat ini akan dipecah menjadi lima lembar saham baru. Itu artinya, nilai nominal per saham BBCA saat ini yang sebesar Rp62,5 akan dipecah menjadi Rp12,5 setelah dilakukan stock split. Adapun harga saham BBCA sampai dengan ditetapkannya stock split saham berkisar Rp32.000 per saham. Baca Juga: Rupiah Hari Ini Tumbang Lawan Dolar AS dan Mata Uang Dunia!

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa investor ritel dari kalangan milenial saat ini memiliki ketertarikan dan minat yang kuat untuk berinvestasi di pasar saham, khususnya di saham BBCA. Oleh karena itu, stock split saham ini diharapkan dapat membuat harga saham BBCA lebih terjangkau bagi investor muda. Baca Juga: Jempolan Bursa Sepanjang Hari Ini: BRI, BCA, dan Telkom

"Dengan adanya aksi korporasi ini diharapkan harga saham BCA dapat lebih terjangkau oleh investor retail. Aksi korporasi pemecahan saham tersebut dilandasi juga oleh komitmen BCA dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia," pungkas Jahja Setiaatmadja pada Kamis, 23 September 2021.

Setelah mengantongi restu pemegang saham, BCA akan melakukam koordinasi dengan otoritas yang berkaitan untuk memproses stock split saham. Aksi korporasi ini ditargetkan selesai pada Oktober 2021 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: