Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Besar Mulai Hindari Bitcoin dan Beralih ke Ether future, Ini Penyebabnya...

Investor Besar Mulai Hindari Bitcoin dan Beralih ke Ether future, Ini Penyebabnya... Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank investasi multinasional Amerika JPMorgan telah mengungkapkan bahwa investor institusional mulai menghindar dari Bitcoin berjangka demi derivatif Ether.

Dalam sebuah catatan kepada investor pada 22 September, analis di bank Wall Street mengatakan bahwa Bitcoin berjangka di Chicago Mercantile Exchange (CME) telah diperdagangkan dengan diskon dibandingkan dengan harga spot BTC selama bulan September.

Baca Juga: Hadirkan Fitur Terbaru! Kini Twitter Bisa Beri dan Terima Tip Bitcoin

Akibatnya, produk berbasis Ethereum makin populer karena investor beralih ke aset kripto terbesar kedua di dunia. Para analis berkomentar bahwa ada "perbedaan permintaan yang kuat", mereka menyebutkan:

"Ini adalah kemunduran untuk Bitcoin dan cerminan dari lemahnya permintaan oleh investor institusional yang cenderung menggunakan kontrak berjangka CME yang diatur untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin."

Para analis juga mengatakan ketika permintaan tinggi, BTC berjangka biasanya diperdagangkan dengan harga premium di atas pasar spot karena biaya penyimpanan BTC yang tinggi dan hasil yang menarik untuk investasi kripto pasif.

Menurut data CME, premi berjangka ETH rata-rata 21 hari naik menjadi 1% di atas harga Ether di pasar spot. "Ini menunjukkan permintaan yang jauh lebih sehat untuk Ethereum vs Bitcoin oleh investor institusional," komentar analis JPM.

Menurut Skew Analytics, Binance adalah pemimpin industri untuk volume berjangka BTC dengan 20 miliar dolar yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir. OKEx berada di urutan kedua dengan 5,36 miliar dolar dan CME hanya memiliki 2,34 miliar dolar yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir sebagai perbandingan. Binance juga mendominasi untuk ETH berjangka dengan volume harian 9,7 miliar dolar.

Ironisnya, saat JPM mengambil crypto futures, muncul pada hari yang sama sebuah mosi diajukan di pengadilan federal Manhattan yang memerintahkan JPMorgan untuk membayar 16 juta dolar kepada investor berjangka Treasury karena menciptakan permintaan palsu, atau "spoofing". Menurut Law360, langkah tersebut mengikuti penyelesaian kriminal bank senilai 920 juta dolar dengan Departemen Kehakiman AS pada September 2020 karena memanipulasi pasar berjangka komoditas.

Melansir dari Cointelegraph, Jumat (24/9), dalam berita adopsi institusional lainnya, dua dana perwalian berdasarkan Bitcoin dan Ethereum telah diluncurkan oleh Cambrian Asset Management yang berbasis di California. Produk investasi institusional akan menawarkan eksposur ke aset dasar, tetapi memotong beberapa volatilitas.

Untuk diketahui, dana lindung nilai kripto unggulan perusahaan yang memperdagangkan 50 aset digital telah naik 76% tahun ini hingga Agustus, sedangkan BTC sendiri telah naik 62% dalam 8 bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: