Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CDC: Kasus Covid-19 di AS 99% karena Varian Delta

CDC: Kasus Covid-19 di AS 99% karena Varian Delta Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
Warta Ekonomi -

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), satu ciri umum di antara 99 persen dari semua kasus Covid 19 baru di seluruh AS disebabkan varian Delta. Varian yang sangat menular ini bertanggung jawab atas 99,4 persen kasus Covid di AS, sementara dua lainnya dari garis Delta hanya 0,2 dan 0,1 persen.

Baca Juga: Studi: Antibodi Penetral Virus pada ASI Wanita yang Terinfeksi Covid-19 Bertahan Sampai 10 Bulan

Laporan The New York Times, angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan kasus yang mencolok sejak pertengahan Juni lalu. Jenis virus ini menjadi penyebab lebih dari seperempat dari semua kasus di AS sejak awal pandemi April lalu. Varian Delta juga menyebabkan wabah besar di seluruh India dan Inggris.

"Ini tidak terduga karena varian Delta lebih mudah menular, tetapi juga merupakan pengingat bahwa kita perlu memiliki kewaspadaan terus-menerus," ujar Saskia Popescu, PhD, seorang ahli epidemiologi dan asisten profesor di Universitas George Mason, seperti dilansir dari laman Best Life Online, Ahad (26/9).

Virus ini menjadi sumber kekhawatiran karena kemampuannya yang bisa menyebabkan infeksi terobosan setelah seseorang menjalani vaksinasi. Untungnya, penelitian telah menemukan vaksinasi masih lebih efektif mencegah Covid-19 parah hingga kematian.

Baca Juga: Pfizer Telah Memulai Studi Menguji Obat Antivirus untuk Pencegahan Infeksi Covid-19

Para ahli mengatakan, varian Delta adalah pengingat keras bahwa pandemi masih jauh dari selesai. Masyarakat diminta tidak meremehkan versi terbaru dari virus.

"Bagian terbesarnya adalah jangan lengah. Kami membutuhkan pengawasan terus menerus, pengurutan genom, akses ke pengujian, dan intervensi kesehatan masyarakat," ujar Popescu.

"Virus ini benar-benar menyerang orang-orang yang tidak divaksinasi," kata Edith Bracho-Sanchez, PhD, profesor pediatri di Columbia University Irving Medical Center.

Baca Juga: Mengenal Infeksi Kaki Diabetik Mulai dari Bisul, Luka, Nanah, dan Cara Penanganannya

Virus juga menyerang anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi.  Beberapa ahli telah memperkirakan wabah Delta pada akhirnya dapat melewati puncaknya. Namun, perubahan musim mungkin bisa menjadi gelombang baru kasus, terlebih ketika sekolah sudah dibuka.

Dalam wawancara telepon Stephen Hoge, presiden produsen vaksin Moderna, mengatakan, varian Delta sangat baik dalam menginfeksi orang dan mereplikasi. Itu sebabnya meningkatkan standar tentang vaksin diharuskan.

"Ini sebenarnya menunjukkan beberapa kelemahan vaksin di awal," ujarnya.

Baca Juga: Duh... Ternyata Gangguan Pendengaran Bisa Dipicu karena Covid-19

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: