Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan II-2021, Jabar Ranking Tiga Kontribusi PDB Nasional

Triwulan II-2021, Jabar Ranking Tiga Kontribusi PDB Nasional Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Secara rinci, penjelasan mengenai Tabel IRIO dan interkonektivitas ekonomi Jawa Barat diuraikan oleh Samiran,  selaku narasumber dari Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jawa Barat. 

Industri pengolahan yang menjadi andalan dalam perekonomian Jawa Barat memberikan dampak limpahan (spillover effect) yang cukup besar bagi provinsi lain, di antaranya Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Bengkulu.

Sedangkan, Narasumber dari KADIN Jawa Barat, Aldo Fantinus Wiyana,  menyampaikan manfaat IRIO BPS & Supply Chain Center dalam menguak potensi arus barang untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. 

Industri manufaktur di Jawa Barat sangat mendominasi secara nasional. Distribusi barang dan jasa untuk industri ini mempengaruhi potensi pengembangan bisnis yang mencakup biaya-biaya material, transportation, manufacturing dan inventory. 

"Ke depannya, prospek ekonomi Jawa barat akan terus tumbuh di berbagai sektor seiring dengan progress pembangunan kawasan industri dan sarana prasarana transportasi, serta pemanfaatan IRIO dan Sistem Logistik Daerah (Silogda) dalam penentuan kebijakan perekonomian," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Bagdja Muljarijadi, ST, SE, MS dari Universitas Padjadjaran mengulas tentang pemanfaatan IRIO dalam dunia akademis dan perencanaan ekonomi spasial. 

Menurutnya, analisis dalam model IRIO memiliki kemampuan yang lebih luas dibandingkan model IO (Input Output), khususnya dalam analisis efek intradaerah, antar daerah, dan dampak umpan balik.

Kondisi interkonektivitas Provinsi Jawa Barat lebih banyak ditandai oleh keterkaitan di dalam provinsi, baik pada perdagangan barang antara, barang akhir, maupun input produksi. Sementara untuk perdagangan antarprovinsi, mitra terbesar Jawa Barat utamanya adalah provinsi-provinsi di Pulau Jawa.

Dia menambahkan, konektivitas ekonomi antarwilayah yang digambarkan dalam IRIO dapat memberikan arah kebijakan untuk pemulihan ekonomi secara regional maupun nasional. 

"Data IRIO dan analisis yang lebih mendalam diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lembaga/kementrian maupun berbagai pihak untuk mendukung perencanaan pembangunan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: