Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk: Pemerintah Jangan Mengatur Cryptocurrency, Biarkan Saja Terbang Tinggi

Elon Musk: Pemerintah Jangan Mengatur Cryptocurrency, Biarkan Saja Terbang Tinggi Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengatakan bahwa pemerintah tidak seharusnya mengatur pasar cryptocurrency. Ia menilai, pemerintah seharusnya tidak perlu berbuat apa-apa karena tidak mungkin bisa menghancurkan mata uang kripto. Yang bisa dilakukan pemerintah ialah memperlambat kemajuan cryptocurrency.

"Menurut saya, tidak mungkin menghancurkan crypto. Tetapi, ada kemungkinan bagi pemerintah untuk memperlambat kemajuannya," tegas Musk kepada kolumnis New York Times, Kara Swisher, dilansir dari Foxbusiness pada Kamis, 30 September 2021. Baca Juga: Bangkit dan Akan Rekrut 40.000 Karyawan, Bos Pizza Hut Bicara Tantangan: Kami Bisa Menang!

Alih-alih mengatur, Musk menilai seharusnya pemerintah bisa membiarkan mata uang kripto untuk tetap terbang, "Saya akan mengatakan, jangan lakukan apa-apa dan membiarkannya terbang." Baca Juga: Elon Musk Salip Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya Dunia, Puas Ledek Habis-habisan

Pernyataan Musk tersebut muncul setelah ada dorongan regulasi yang lebih besar di AS serta sikap pemerintah China yang mengeluarkan tindakan keras terhadap cryptocurrency pekan lalu. Bagaimanapun, pemerintah China telah melarang dan menyatakan semua transaksi serta aktivitas penambangan mata uang kripto di negara itu adalah ilegal.

Musk mengatakan, hal itu kemungkinan besar berkaitan dengan masalah konsumsi atau penggunaan listrik yang signifikan akibat penambangan kripto. 

"Banyak China Selatan mengalami pemadaman listrik secara acak karena permintaan listrik lebih tinggi dari yang diharapkan. Penambangan kripto mungkin memainkan peran dalam hal itu," katanya.

Musk sendiri memperingatkan konsumsi listrik 'gila' dari penambangan Bitcoin awal tahun ini, namun berbalik arah untuk menerima cryptocurrency terbesar di dunia sebagai bentuk pembayaran alternatif untuk kendaraan Tesla karena ketergantungannya yang besar pada bahan bakar fosil. Namun, pembuat kendaraan listrik masih menyimpan Bitcoin di neraca setelah membeli senilai US$1,5 miliar pada bulan Februari. 

Selain kekhawatiran potensial China tentang konsumsi energi dan dampak lingkungannya, Musk mengatakan bahwa cryptocurrency, "Pada dasarnya ditujukan untuk mengurangi kekuatan pemerintah terpusat," dan bahwa orang China "Tidak menyukainya."

Ke depan, Musk menyatakan harapan bahwa cryptocurrency dapat membantu mengurangi kesalahan dan latensi dalam sistem keuangan, tetapi menekankan bahwa ia tidak akan menyebut dirinya "ahli cryptocurrency besar."

“Saya pikir ada beberapa nilai untuk cryptocurrency,” kata Musk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: