Indonesia merasa was-was dengan kerja sama keamanan antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri RI untuk Asia-Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, Jumat (1/10).
“Tindakan yang diambil oleh Australia akan mengubah situasi geopolitik di kawasan, ini akan menjadi faktor yang mendestabilisasi,” katanya di Jakarta.
Baca Juga: Terkuak Bahaya Tersembunyi Kesepakatan AUKUS yang Diungkap Jelas Menlu China
Kesepakatan AUKUS itu sendiri mencakup pengadaan 8 armada kapal selam bertenaga nuklir oleh AS kepada Australia.
Langkah itu disebut Negeri Kanguru sebagai upaya untuk memperkuat angkatan lautnya.
“Tak ada yang namanya akuisisi kapal selam tenaga nuklir yang tanpa kemungkinan munculnya perlombaan senjata nuklir,” katanya.
Menurut Jaelani, AUKUS menjadi penting bagi Indonesia bukan saja karena Australia merupakan tetangga dekat Indonesia.
“AUKUS juga memunculkan kekhawatiran bahwa persenjataan yang ditandai dengan meningkatnya proyeksi kekuatan di wilayah kita sudah dekat,” ujarnya.
Jaelani juga menegaskan posisi Indonesia terkait situasi geopolitik di kawasan.
“Indonesia merupakan negara pertama di kawasan untuk mengingatkan Australia atas kewajiban regionalnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan,” jelasnya.
Baca Juga: Kapal Induk Baru Disiapkan, Secara Gak Langsung China Sepakati Perlunya Pakta AUKUS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar