Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aneh, Pengayaan Uranium Iran Dibiarkan Intelijen Israel, Ternyata Ini yang Dilakukan

Aneh, Pengayaan Uranium Iran Dibiarkan Intelijen Israel, Ternyata Ini yang Dilakukan Kredit Foto: Deutsche Welle/YCJ
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Iran boleh saja melakukan proses pengayaan uranium dengan intern saat ini. Namun negara itu  masih berada dalam jalan panjang untuk memperoleh bom nuklir.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Intelijen Militer Israel Mayjen Tamir Hayman, dalam wawancara dengan Walla News, Minggu (3/10/2021).

Baca Juga: Gawat, Langkah Turki Kejauhan Susupi Arena Panas Iran dan Azerbaijan

“Ada jumlah [uranium] yang diperkaya dalam volume yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan itu mengganggu. Pada saat yang sama, dalam semua aspek lain dari proyek nuklir Iran, kami tidak melihat kemajuan,” kata Hayman 

Dia menegaskan kondisi stagnan yang dialami Iran terjadi di proyek senjata, bidang keuangan dan juga sektor lain. 

“Sepengetahuan kami, arahan tidak berubah dan mereka tidak menuju terobosan. Mereka tidak sedang menuju bom sekarang: Mungkin di masa depan yang jauh.”

Menurut Hayman, Iran menghadapi tiga pilihan; kembali ke kesepakatan nuklir 2015 sebelumnya, keluar dan melakukan "pemberontakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" termasuk dalam senjata dan pengayaan lanjutan. 

Atau pergi untuk kesepakatan yang lebih baik di mana mereka akan mencapai jauh lebih banyak daripada yang mereka miliki di masa lalu. 

“Teheran kemungkinan akan mencoba untuk mengakhiri negosiasi panjang dengan Barat sambil terus memperkaya uranium” katanya

Hayman mengatakan bahwa sementara "hal yang benar untuk dilakukan" adalah bertindak di sisi diplomasi vis-a-vis Iran dan program nuklirnya, harus ada opsi militer yang praktis dan andal bersama dengan alat ekonomi dan diplomatik.

"Mari kita sepakati fakta bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah membawa Iran ke arah yang kita inginkan di sisi diplomasi: upaya kesepakatan yang lebih baik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: