Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jatim dan BNI Kantor Wilayah 06 Surabaya dan Wilayah 18 Malang resmi menandatangani nota kesepahaman untuk menfasilitasi pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi calon eksportir baru.
Menurut Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, penandatanganan ini bertujuan untuk memacu kinerja ekspor Jatim melalui program Export Center Surabaya (ECS) yang digagas oleh Kementerian Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi serta Kadin Jatim.
"Transaksi ECS ditargetkan sebesar US$ 64 juta per tahun. Dengan kerjasama ini kami berharap realisasinya bisa mencapai sebesar US$ 100 juta per tahun karena potensi memang sangat besar, apalagi di masa pandemi seperti ini, dimana ada banyak negara yang belum bisa berproduksi secara normal," tegas Adik usai penandatanganan kerja sama Bank BNI di Surabaya, Selasa (15/10/2021).
Baca Juga: Implementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan Berbasis ISO 37001, Bank Banten Tingkatkan Aspek GCG
lebih lanjut Adik menyebutkan, bahwa sejauh ini kinerja ekspor luar negeri Jatim memang masih defisit. Di tahun 2021, ekspor Jatim selama semester I, sebesar US$ 10,92 miliar. Sementara impor Jatim pada kurun waktu yang sama hanya hanya mencapai sebesar US$ 12,73 miliar. Sehingga neraca perdagangan Jatim masih defisit sebesar US$ 1,8i miliar di semester I/2021. Agar defisit bisa diminimalisir, maka keberadaan ECS harus terus dipacu.
Menurut Adik, wilayah kerja ESC ini tidak hanya di Jatim, ada sekitar 9 provinsi yang berada di Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat yang juga masuk dalam wilayah kerjanya.
"Tentu ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Kadin Jatim saja. Sehingga kerjasama ini memiliki arti yang penting dalam merealisasikan program tersebut," tambahnya.
Oleh karena itu kata Adik, kerja sama ini menjadi sangat pas karena BNI memiliki berbagai program penguatan kinerja UMKM, mulai dari pendampingan hingga memberikan modal.
"BNI punya skemanya. Itu sangat cocok dengan Kadin karena persoalan ada di pendampingan untuk tingkatkan kualitas hingga pembiayaan," beber Adik.
Menanggapi hal itu, Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto menyambut baik dengan adanya inisiatif kerjasama antara Kadin Jatim dengan perbankan (BNI ) karena hal ini bisa meningkatkan kinerja ekspor dan perekonomian Jatim, terlebih kontribusi Jatim terhadap ekonomi nasional cukup besar.
"Jatim berkontribusi sangat besar. Nah, ini posisi sangat strategis apalagi di timur konektifitas sangat bagus untuk Indonesia bagian timur maka yang dibutuhkan bagaimana meningkatkan konektifitas ini dengan arus perdagangan yang lebih tinggi. Tidak hanya antar daerah dan pulau, juga antar negara. Karena demand dari global masih sangat bagus mulai dari sektor pertambangan, industri pengolahan dan food masih tinggi," pungkas Budi.
Disisi lain Pemimpin BNI Wilayah 06 Surabaya, Muhammad Gunawan Putra mengungkapkan , bahwa kerja sama antara BNI Kantor Wilayah 06 Surabaya dan Wilayah 18 Malang dengan Kadin Jatim antara lain meliputi, Penggunaan Fasilitas Layanan Jasa dan Produk Perbankan BNI secara umum, Layanan BNI Xpora dengan bundling produk internasional & diskon tarif untuk menunjang kegiatan ekspor, dukungan Program Kadin Jatim, Pengembangan SDM serta pemberdayaan dan peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor ekonomi lainnya di lingkungan wilayah Kadin Jatim.
“Tentunya harapan kami dengan kerjasama ini, Layanan BNI Xpora dapat sebagai solusi pembiayaan dan fasilitas ekspor bagi anggota Kadin dalam rangka peningkatan serta penguatan ekspor di Provinsi Jawa Timur,” kata Gunawan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: