Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DBS Indonesia Umumkan Pendanaan Rp1 Triliun untuk Nasabah Kredivo

DBS Indonesia Umumkan Pendanaan Rp1 Triliun untuk Nasabah Kredivo Kredit Foto: DBS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) mengumumkan pendanaan joint financing sebesar Rp1 triliun yang akan disalurkan untuk nasabah Kredivo, sebuah perusahaan kredit digital (fintech). Kerja sama ini merupakan komitmen dari DBS Indonesia untuk mengadopsi open banking dengan bersinergi bersama penyelenggara jasa sistem pembayaran, fintech, atau pelaku industri digital lainnya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga merupakan komitmen lebih lanjut Kredivo untuk memperluas akses kredit serta meningkatkan layanan guna memenuhi target untuk dapat melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Tekan Emisi Karbon, Bank DBS Andalkan Renault Triber jadi Mobil Operasional

Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan, sejak kerja sama joint financing antara Kredivo dan DBS Indonesia berjalan di September 2020, Bank DBS senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan inovatif guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang.

"Khususnya dalam penyaluran kredit pembiayaan pada masyarakat Indonesia. Dengan ekspansi terhadap limit skema kerja sama dari Rp500 miliar menjadi Rp1 triliun, kami berharap mampu menjangkau masyarakat lebih luas dan meningkatkan inklusi keuangan," kata Rudy melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (5/10).

Ia lebih lanjut menjelaskan, kerja sama antara DBS Indonesia dan Kredivo menjadi solusi pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bagi nasabah dengan fasilitas kredit yang mudah, cepat, dan terjangkau terutama untuk segmen masyarakat emerging affluent.

Dengan menggabungkan keahlian bank dan fintech, kerja sama ini menjadi cara bagi kedua belah pihak untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang inovatif dan lebih efisien, serta dapat membantu nasabah dalam merealisasikan impian dan perencanaan keuangan yang lebih baik di masa mendatang.

CEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi, mengatakan, kesamaan visi antara Kredivo dan DBS Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang mudah, cepat, terjangkau, dan juga memanfaatkan teknologi, menjadi landasan kuat dilakukannya kerja sama ini.

"Fasilitas joint financing yang didapatkan ini akan mempercepat pertumbuhan dan memperluas layanan serta akses kredit kepada jutaan nasabah baru di seluruh Indonesia," kata Umang.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bukti kepercayaan terhadap fintech dan salah satu bentuk sinergi yang nyata antara fintech dan perbankan. Lebih jauh, fasilitas kredit ini juga menjadi angin segar dan juga bukti bahwa ekonomi Indonesia terus membaik di masa pandemi ini.

"Kami merasa terhormat dan sangat bersemangat dapat bekerja sama dengan bank terdepan yang memanfaatkan teknologi digital dan salah satu bank terbaik di dunia," imbuhnya.

Lebih jauh Rudy menjelaskan, DBS Indonesia melihat Kredivo sebagai pelopor Buy Now Pay Later di Indonesia yang memiliki jejak rekam yang baik, serta memiliki pertumbuhan bisnis yang pesat di Indonesia. Selain didukung oleh performa bisnis yang kuat selama 12 bulan terakhir, rencana FinAccel, perusahaan induk Kredivo, juga akan go public di market Amerika Serikat (AS) melalui  special purpose acquisition company (SPAC) bersama Victory Park Capital (VPC). 

"Melihat fakta-fakta tersebut, diharapkan kerja sama ini dapat memperluas jangkauan serta melahirkan inovasi-inovasi lain yang dapat meningkatkan inklusi keuangan, membuka akses keuangan yang lebih luas, cepat, dan mudah bagi masyarakat yang membutuhkan," tutup Rudy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: